Advertisement
Real Madrid Berduka atas Wafatnya Pelatih Valencia di Indonesia
Ilustrasi. - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Real Madrid menyampaikan belasungkawa atas wafatnya pelatih Valencia CF Women B, Fernando Martin Carreras, yang meninggal dunia dalam kecelakaan perahu wisata di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Tragedi tersebut juga merenggut nyawa tiga anak Fernando.
Dalam pernyataan resmi klub, Real Madrid menegaskan duka mendalam atas insiden kecelakaan laut yang terjadi di Indonesia tersebut. Klub ibu kota Spanyol itu turut menyampaikan simpati kepada keluarga yang ditinggalkan, khususnya istri mendiang, Andrea, serta putrinya, Mar, yang dilaporkan selamat.
Advertisement
Ucapan belasungkawa juga disampaikan kepada seluruh keluarga besar Valencia CF. Real Madrid menilai kepergian Fernando Martin Carreras sebagai kehilangan besar bagi dunia sepak bola Spanyol, khususnya sepak bola wanita.
Fernando Martin Carreras meninggal dunia pada usia 44 tahun. Berdasarkan keterangan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, kecelakaan perahu wisata terjadi akibat hantaman gelombang tinggi saat rombongan wisatawan melakukan perjalanan laut di kawasan Taman Nasional Komodo.
BACA JUGA
Kapal wisata tersebut sebelumnya bertolak dari Pulau Kalong dan dijadwalkan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Padar untuk aktivitas trekking. Namun, kapal mengalami kecelakaan di tengah perjalanan sebelum tiba di lokasi tujuan.
Real Madrid juga menyampaikan simpati kepada istri mendiang, Andrea, dan putrinya, Mar, yang dikabarkan selamat dalam kecelakaan tersebut.
"Kami juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga dan orang-orang terdekatnya, serta kepada seluruh keluarga besar Valencia," lanjut pernyataan resmi Real.
Fernando meninggal dunia pada usia 44 tahun. Dikutip dari laporan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, Sabtu (27/12), kecelakaan perahu yang menenggelamkan perahu dan menewaskan Fernando terjadi pada Jumat (26/12) akibat hantaman gelombang tinggi.
Kapal wisata tersebut sebelumnya melakukan perjalanan wisata ke Pulau Kalong, Taman Nasional Komodo (TNK). Setelah menikmati spot wisata itu mereka lalu bergerak ke Pulau Padar untuk selanjutnya melakukan treking di Pulau Padar pada Sabtu (27/12) pagi, namun kemudian mengalami musibah kecelakaan saat perjalanan ke Pulau Padar.
Termasuk Fernando, total terdapat tujuh korban wisatawan asing berkewarganegaraan Spanyol, empat orang anak buah kapal (ABK) dan satu orang pemandu wisata (tour guide).
Insiden kecelakaan perahu di Labuan Bajo ini menjadi perhatian internasional, sekaligus pengingat pentingnya keselamatan wisata bahari di kawasan destinasi unggulan Indonesia yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Labuan Bajo hingga Akhir 2025
- Pengetatan Anggaran Pemerintah Dinilai Picu Sepinya Hotel
- Makanan Ini Dianggap Bawa Hoki di Tahun Baru
- Pergerakan Penumpang Bandara Ngurah Rai Mulai Naik
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Resep Shabu-Shabu Jepang Praktis untuk Menu Tahun Baru 2026
- Volume Sampah Jogja Naik 50 Persen saat Libur Nataru
Advertisement
Advertisement




