Advertisement
Pesan Natal Paus Leo Soroti Nasib Kaum Miskin dan Imigran
Paus Leo - Reuters
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Paus Leo menegaskan pesan kemanusiaan dalam khotbah Malam Natal perdananya di Vatikan dengan menyoroti penderitaan kaum miskin dan imigran di dunia.
Paus mengingatkan bahwa Yesus lahir di kandang karena tidak mendapatkan tempat menginap. Baginya, peristiwa tersebut merupakan cerminan nyata bagi umat manusia untuk lebih peduli terhadap kaum miskin dan orang asing (imigran).
Advertisement
Sejak awal masa kepausannya, Paus Leo konsisten menempatkan isu imigran dan kemiskinan sebagai tema utama. Dalam Misa di Basilika Santo Petrus yang memimpin sekitar 1,4 miliar umat Katolik dunia, ia menegaskan bahwa kelahiran Yesus menunjukkan kehadiran Tuhan dalam diri setiap manusia.
“Di bumi, tidak ada tempat bagi Tuhan jika tidak ada tempat bagi manusia. Menolak yang satu berarti menolak yang lain,” tegas Paus, dilansir Reuters.
BACA JUGA
Perayaan ini merupakan momen Natal perdana bagi Paus Leo setelah terpilih pada Mei lalu. Ia dipilih oleh para kardinal untuk menggantikan mendiang Paus Fransiskus. Paus kelahiran Amerika Serikat (AS) ini dikenal vokal dalam mengkritik kebijakan keras Presiden AS, Donald Trump, terhadap para imigran.
Dalam khotbahnya, Paus Leo mengutip pemikiran mendiang Paus Benediktus XVI yang menyayangkan sikap dunia yang acuh terhadap anak-anak, orang miskin, dan orang asing. Ia menekankan bahwa sistem ekonomi yang tidak sehat sering kali mereduksi nilai kemanusiaan.
“Sementara ekonomi yang terdistorsi membuat kita memperlakukan manusia sebagai barang dagangan semata, Tuhan menjadi seperti kita, mengungkapkan martabat tak terbatas setiap orang,” ujarnya.
“Di mana ada tempat bagi manusia, di situ ada tempat bagi Tuhan. Bahkan kandang pun bisa menjadi lebih sakral daripada sebuah kuil,” imbuhnya.
Ibadah tersebut juga disaksikan oleh sekitar 5.000 orang di luar basilika melalui layar lebar di Lapangan Santo Petrus. Meskipun Roma diguyur hujan deras, para jemaat tetap bertahan dengan payung dan ponco.
Sebelum Misa dimulai, pemimpin gereja berusia 70 tahun tersebut menyempatkan diri keluar untuk menyapa dan mengapresiasi keteguhan hati para jemaat.
“Saya mengagumi, menghormati, dan berterima kasih atas keberanian serta keinginan Anda untuk berada di sini malam ini, bahkan dalam cuaca seperti ini,” kata Paus Leo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas PKH Selamatkan Rp6 Triliun, Prabowo: Jangan Mau Dilobi
- Puncak Arus Nataru, Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabodetabek
- 25 Rest Area di Jalur Tol Jateng Siap Layani Arus Nataru
- Krisis Air Melanda Iran, Presiden Akui Situasi Kritis
- BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Indonesia
Advertisement
Mayat Bayi Ditemukan di Condongcatur Sleman, Diduga Tewas 5 Hari
Advertisement
Jogja Puncaki Urutan Destinasi Favorit Liburan Keluarga Akhir Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Daftar UMK 2026 Soloraya, Karanganyar Tertinggi Rp2.592.000
- Bom Meledak di Moskow, Terjadi Dekat Lokasi Pembunuhan Jenderal
- Waspada Jalur Masuk DIY, Puncak Arus Terjadi Pagi dan Sore
- Tayang Mulai Hari Ini, Berikut Sinopsis Film Patah Hati Yang Kupilih
- UMK Jogja 2026 Ditetapkan Rp2,8 Juta, Pemkot Siapkan Sanksi
- Tiga Personel BTS Masuk Daftar Investor Muda Terkaya Korea
- 371 Ribu Kendaraan Masuk DIY Jelang Nataru, Tempel Terpadat
Advertisement
Advertisement



