Advertisement
BMKG Pastikan Gempa Hokkaido Jepang Tidak Picu Tsunami ke Indonesia
Foto ini yang diambil dengan ponsel menunjukkan informasi gempa bumi yang ditampilkan di layar di Tokyo, Jepang, Selasa (9/12/2025). Gempa dengan magnitudo awal 7,6 mengguncang Jepang timur laut pada Senin malam, dengan gelombang tsunami setinggi 40 sentimeter tercatat di daerah sepanjang pantai Pasifik, kata badan meteorologi negara tersebut. ANTARA/Xinhua/Li Ziyue - aa.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa bumi bermagnitudo 6,7 yang mengguncang Pesisir Timur Hokkaido, Jepang, pada Jumat (12/12/2025) waktu setempat tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa tersebut memiliki episenter di koordinat 40,88 derajat lintang utara dan 142,76 derajat bujur timur.
Advertisement
“Episenter gempa berada di laut sekitar 290 kilometer tenggara Sapporo, Jepang, dengan kedalaman 10 kilometer,” kata Daryono di Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi tersebut tergolong gempa dangkal dan dipicu aktivitas subduksi Lempeng Pasifik dan Lempeng Okhotsk dengan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
BACA JUGA
BMKG menyatakan hasil pemodelan hingga saat ini menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi memicu tsunami di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat pesisir diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, BMKG melaporkan hingga kini belum terdapat informasi kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. Pemantauan aktivitas seismik di kawasan Jepang dan sekitarnya terus dilakukan secara intensif.
Daryono menambahkan gempa bermagnitudo 6,7 ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas seismik pascagempa bermagnitudo 7,6 yang terjadi pada 8 Desember 2025. Hingga saat ini tercatat tujuh gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 6,7 dan terkecil 4,4.
BMKG mengimbau masyarakat untuk hanya mengakses informasi resmi melalui kanal komunikasi BMKG yang telah terverifikasi guna menghindari kesimpangsiuran informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
- Banjir Besar Menerjang AS dan Kanada, Puluhan Ribu Mengungsi
- Kabut Asap Beracun Selimuti Hanoi, Udara Terburuk Kedua Dunia
- Ratusan Buku Louvre Rusak Akibat Kebocoran Pipa Pascaperampokan
- Mobil MBG Tabrak Siswa SD di Cilincing, Dikendarai Sopir Pengganti
Advertisement
Sekolah Lansia Salimah Wisuda 206 Lansia di Bantul, Tertua 93 Tahun
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menkeu Tolak Kirim Balpres Ilegal untuk Korban Bencana Sumatera-Aceh
- Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura
- PMI DIY Terjunkan Tim Medis dan Psikososial ke Aceh
- Epson Luncurkan Printer DTFilm SC-G6030 di Indonesia, Ini Kelebihannya
- Komitmen Keberlanjutan, Dirut Pupuk Indonesia Raih Triple Crown
- Perputaran Uang Nataru DIY 2025 Diprediksi Capai Rp2,6 Triliun
- Sebaran Tenaga Medis Magelang Dinilai Masih Belum Merata
Advertisement
Advertisement




