Advertisement
FAA Peringatkan Risiko Serangan Militer AS di Venezuela
Donald Trump / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengeluarkan peringatan keselamatan penerbangan di wilayah udara Venezuela setelah muncul laporan bahwa AS tengah menyiapkan operasi militer besar dalam beberapa hari ke depan.
Pada Jumat (21/11/2025), FAA secara resmi menyoroti risiko tinggi bagi penerbangan sipil di kawasan tersebut. Peringatan tersebut dirilis sebagai respons atas meningkatnya aktivitas militer AS di kawasan Karibia, termasuk operasi rahasia yang menyasar kapal-kapal pengangkut narkoba yang diduga memiliki koneksi dengan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Advertisement
Dampak peringatan FAA langsung terlihat. Tiga maskapai internasional bereaksi cepat dengan membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Venezuela pada Sabtu (22/11/2025). Pembatalan massal ini menjadi bukti nyata tingginya tingkat ancaman yang dirasakan di kawasan tersebut.
Di balik perkembangan tersebut, empat sumber pejabat AS yang diwawancarai Reuters mengungkapkan bahwa Washington sedang mempersiapkan fase baru operasi militer di Laut Karibia dan Pasifik. Meski target utama operasi ini adalah kapal-kapal pembawa narkoba, laporan terbaru menyebut kemungkinan aksi militer yang lebih luas menuju Venezuela.
BACA JUGA
Spekulasi mengenai rencana AS kian menguat dengan keberadaan Gugus Tempur Kapal Induk USS Gerald R. Ford di perairan Karibia. Keberadaan armada tempur ini memicu analisis bahwa opsi serangan sedang dipertimbangkan secara serius oleh Washington, meski keputusan akhir Presiden Donald Trump belum dapat dipastikan.
Dua pejabat AS bahkan mengungkapkan bahwa salah satu skenario yang sedang dibahas mencakup upaya menggulingkan Maduro, yang dituduh Washington terlibat dalam jaringan narkoba internasional – sebuah tuduhan yang secara tegas dibantah oleh Presiden Venezuela.
Saat dikonfirmasi mengenai perkembangan ini, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengalihkan semua pertanyaan ke Gedung Putih. Sementara itu, seorang pejabat senior Gedung Putih menolak mengesampingkan opsi militer apa pun.
“Presiden Trump siap menggunakan setiap elemen kekuatan Amerika untuk menghentikan narkoba membanjiri negara kita serta menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan,” tegas pejabat tersebut.
Pernyataan terbuka dari Gedung Putih ini semakin mengukuhkan spekulasi bahwa Washington berada di ambang sebuah operasi militer berskala besar.
Menanggapi eskalasi ini, Maduro menuduh Trump berupaya menggulingkan pemerintahannya dan berjanji akan melawan habis-habisan setiap intervensi asing. Dia menegaskan rakyat Venezuela dan angkatan bersenjata akan bersatu menghadapi segala bentuk ancaman.
“Venezuela akan mempertahankan dirinya,” serunya.
Maduro diketahui telah menyiagakan seluruh kekuatan militernya, memperketat pengawasan di perbatasan, dan memobilisasi warga sipil untuk siap dikerahkan apabila situasi memanas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar UGM: Klaim Nitrit Penyebab Keracunan MBG Perlu Dibuktikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Apple Luncurkan Pegangan dan Dudukan Khusus Disabilitas
- Pemkot Jogja Bakal Perkuat Struktur Jembatan Kleringan pada 2026
- KAI Daop 6 Yogyakarta Tawarkan Diskon Tiket Nataru Hingga 30 Persen
- Jumlah Korban Gempa di Bangladesh Terus Bertambah
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Turun Semua
- Harga Cabai dan Beras Naik, Ini Rinciannya
- Pesawat Tempur Tejas India Jatuh di Dubai Airshow, Sang Pilot Tewas
Advertisement
Advertisement




