Advertisement

Pengamat: Mafia Migas Masih Bayangi Pemerintahan Prabowo

Abdul Hamied Razak
Selasa, 18 November 2025 - 10:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Pengamat: Mafia Migas Masih Bayangi Pemerintahan Prabowo Foto ilustrasi sumur tambang minyak ilegal. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai ancaman mafia migas masih membayangi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut jaringan yang telah lama bermain di sektor minyak dan gas nasional itu belum sepenuhnya terputus.

Menurut Fahmy, kelompok mafia migas masih terus bergerak dan menunjukkan resistensi terhadap langkah pemerintah memberantas praktik-praktik ilegal di sektor migas. Tekanan itu juga muncul setelah aparat mulai menindak sejumlah aktor besar.

Advertisement

“Ancaman mafia migas masih mengancam Pertamina dan pemerintah Prabowo–Gibran karena jaringan mereka di Indonesia masih berjalan,” kata Fahmy saat dihubungi, Senin (17/11/2025).

Ia menilai resistensi itu menguat setelah Kejaksaan Agung menetapkan Muhammad Riza Chalid (MRC) sebagai tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah 2018–2023 dan memasukkannya ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak Agustus 2025.

“Penetapan Riza Chalid sebagai tersangka tentu memicu perlawanan jaringan mafia migas. Apalagi hingga kini RC belum ditangkap, sehingga ruang gerak mereka masih ada,” ujarnya.

Pertamina Jadi Sasaran Tekanan

Fahmy menjelaskan bahwa Pertamina menjadi salah satu titik yang rentan diserang mafia migas karena posisinya sebagai pelaksana utama kebijakan energi pemerintah. Menurutnya, gangguan terhadap Pertamina dapat berdampak langsung pada stabilitas pemerintahan.

“Kita bisa melihat betapa sulitnya Pertamina membangun kilang baru dan seringnya terjadi kebakaran di fasilitas kilang milik Pertamina. Itu menunjukkan mafia migas masih mengganggu stabilitas pemerintahan Prabowo,” katanya.

Ia menambahkan, upaya pelemahan terhadap Pertamina bisa dilakukan melalui berbagai cara, mulai dari infiltrasi internal, intervensi kebijakan, hingga permainan dalam distribusi BBM di daerah.

“Pertamina pasti akan terus diobok-obok oleh mafia migas, baik dari dalam internal maupun lewat kebijakan dan distribusi BBM,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Lagi, Driver Ojol Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Polresta Sleman

Lagi, Driver Ojol Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Polresta Sleman

Sleman
| Selasa, 18 November 2025, 11:17 WIB

Advertisement

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Tips Menikmati Solo Traveling Agar Tetap Seru

Wisata
| Sabtu, 15 November 2025, 17:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement