Advertisement

Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Nepal Tewaskan 22 Warga

Annisa Sulistyo Rini
Minggu, 05 Oktober 2025 - 14:27 WIB
Ujang Hasanudin
Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Nepal Tewaskan 22 Warga Tanah Longsor / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Sebanyak 22 warga meninggal dunia dalam bencana hujan lebat yang memicu tanah longsor dan banjir bandang di Nepal.

Dilansir Reuters pada Minggu (5/10/2025), Juru Bicara Kepolisian Binod Ghimire mengatakan sebanyak 18 orang meninggal dunia dalam peristiwa tanah longsor di distrik Ilam, wilayah perbatasan timur India.

Advertisement

"Sementara, tiga orang meninggal di wilayah utara Nepal karena sambaran petir dan satu orang tewas akibat banjir di distrik Udayapur, juga di wilayah timur Nepal," ujarnya.

Otoritas berwenang juga menyampaikan sebanyak 11 orang menghilang sejak Sabtu kemarin akibat terseret banjir. Juru Bicara Otoritas Penanggulangan dan Manajemen Bencana Nasional (NDRRMA) Nepal Shanti Mahat menyebutkan kepada Reuters saat ini proses penyelamatan terus berlangsung.

Beberapa ruas jalan tol tertutup tanah longsor dan juga tersapu banjir, menyebabkan ratusan pengendara dan penumpang terdampar. "Penerbangan domestik juga terdampak secara luas, tetapi penerbangan internasional beroperasi normal," ujar Juru Bicara Bandara Kathmandu Rinji Sherpa.

Sementara, di wilayah tenggara Nepal, Sungai Koshi, yang meluap dan mengakibatkan banjir bandang di wilayah timur Bihar, India setiap tahunnya, telah mengalami luapan di atas level bahaya.

Dharmendra Kumar Mishra, pemimpin distrik Sunsari, menyatakan aliran di Sungai Koshi dua kali lipat daripada waktu normal. Mishar menyebutkan semua 56 pintu air telah dibuka untuk mengalirkan air. Pada waktu normal, otoritas biasanya hanya membuka sebanyak 10 hingga 12 pintu air.

Pada wilayah perbukitan Kathmandu, luapan air beberapa sungai telah membanjiri jalan dan menggenangi banyak rumah. Tercatat, ratusan orang meninggal setiap tahun di Nepal akibat bencana tanah longsor dan banjir bandang. Musim hujan di negara itu berlangsung mulai pertengahan Juni dan berlanjut hingga pertengahan September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Pilihan Lurah Serentak di Gunungkidul Digelar 2026

Pilihan Lurah Serentak di Gunungkidul Digelar 2026

Gunungkidul
| Minggu, 05 Oktober 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng

Wisata
| Sabtu, 04 Oktober 2025, 13:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement