Advertisement
Macron Satukan Negara Barat untuk Akui Palestina di PBB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Prancis Emmanuel Macron akan berupaya menyatukan beberapa negara Barat di Majelis Umum PBB untuk mengakui negara Palestina guna mengimbangi AS dan Israel dalam konflik Gaza, menurut laporan Politico.
Akan tetapi, Politico mengatakan upayanya tersebut kemungkinan besar tidak akan membuahkan hasil. Sidang peringatan 80 tahun Majelis Umum PBB dibuka pada 9 September. Sesuai tradisi, sidang tersebut akan mencakup pekan tingkat tinggi.
Advertisement
Debat umum akan berlangsung pada 23-27 September, dan kemudian pada 29 September. Rusia akan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.
BACA JUGA: Mas Jos di Mantrijeron Kurangi Volume Sampah 2 Ton per Hari
Macron ingin melancarkan "kudeta" diplomatik besar di New York pada Senin (22/9) mendatang, untuk menunjukkan adanya penyeimbang global terhadap dukungan Washington terhadap konflik Gaza.
Namun, negara besar Eropa seperti Jerman dan Italia diperkirakan tidak akan bergabung dengan inisiatifnya, dan kecil kemungkinan upayanya akan memengaruhi Presiden AS Donald Trump.
Politico menambahkan bahwa bahkan Prancis mengakui bahwa kehebohan dan beragam gestur besar di New York tidak akan berdampak langsung pada krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza. Upaya presiden Prancis itu untuk menghadirkan front persatuan guna mengakui Palestina juga menyoroti betapa terpecahnya Eropa Barat dalam isu-isu internasional, tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus TBC di Kota Jogja Capai 900 Orang, 13 Persen Anak-anak
Advertisement
Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
Advertisement
Berita Populer
- BLT Cukai Tembakau Disalurkan untuk 1.300 Petani Gunungkidul
- Aktivis Jogja Gelar Aksi Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto
- Trump Sebut Warga AS Akan Terima 2 Ribu Dolar dari Pendapatan Tarif
- Merekam Perempuan dalam Ruang Demokrasi Lewat Pameran Arsip
- Tol Jogja-Solo: Wali Murid SDN Nglarang Tolak Relokasi ke Selter
- Fadli Zon: Tuduhan Soeharto Korupsi dan HAM Tidak Pernah Terbukti
- Rahmah El Yunusiyah Diberi Gelar Pahlawan Bidang Pendidikan Islam
Advertisement
Advertisement



