Advertisement

BRIN Siapkan SDM untuk Dukung PLTN Komersial Pertama

Newswire
Rabu, 10 September 2025 - 19:32 WIB
Sunartono
BRIN Siapkan SDM untuk Dukung PLTN Komersial Pertama Deputi Sumber Daya Manusia dan Iptek BRIN Profesor Edy Giri Rachman Putra (kiri) dan Direktur Poltek Nuklir BRIN Zainal Arief. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.m, JOGJA—Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) komersial pertama Indonesia pada 2032 di Sumatra dan Kalimantan. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Politeknik Nuklir pun menyiapkan lulusan vokasi berkompetensi nuklir untuk mendukung operasional tersebut.

Deputi Sumber Daya Manusia dan Iptek (SDMI) BRIN Profesor Edy Giri Rachman Putra menyatakan ketersediaan SDM Indonesia sudah siap mendukung operasional PLTN komersial pada 2032. Indonesia secara terstruktur telah lama menyiapkan SDM nuklir. Poltek Nuklir salah satunya yang mencetak SDM telah berusia 40 tahun sejak pertama kali berdiri pada 1985.

Advertisement

"Kalau di Poltek Nuklir melahirkan nuclear technologist yang memiliki kompetensi dalam mengoperasikan, memelihara, dan merawat fasilitas nuklir. Pengalaman Indonesia mengelola tiga reaktor nuklir yang ada di Bandung, Serpong, dan Jogja menjadi fondasi dasar bahwa kapasitas SDM sudah terbentuk sehingga tinggal diperbesar jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan PLTN," katanya dalam pelaksanaan wisuda Politeknik Nuklir, Rabu (10/9/2025).

BACA JUGA: Rusia Siap Bantu Penyiapan SDM Nuklir di Indonesia

Guna mengoperasikan PLTN, tidak hanya dibutuhkan alumni jurusan nuklir, namun juga lulusan teknik mesin, elektro, fisika, hingga bidang sosial ekonomi juga berperan, terutama dalam keterlibatan stakeholder. Setiap tahun setidaknya Indonesia meluluskan sekitar 300 sarjana bidang nuklir dari tiga kampus di Indonesia salah satunya Poltek Nuklir.

"Sehingga menurut kami terkait pemenuhan SDM untuk operasional PLTN yang direncanakan di 2032 ini, kita sudah siap untuk memenuhi kebutuhan operasional PLTN tersebut," katanya.

Direktur Poltek Nuklir BRIN Zainal Arief menambahkan penyesuaian kurikulum telah diterapkan sejak 2024 agar lebih sinkron dengan kebijakan pemerintah dan regulasi PP Nomor 57 Tahun 2022. Kurikulum harus spesifik dan sesuai dengan visi lembaga yang menaungi, dalam hal ini adalah BRIN. Saat ini memfokuskan tiga program studi menjadi enam peminatan yang relevan dengan kebutuhan SDM untuk PLTN.

Enam peminatan tersebut, terdiri atas pembangkit energi nuklir dan analisis kenukliran pada prodi elektromekanika, instrumentasi medik nuklir dan teknologi akselerator pada prodi elektronika instrumentasi, serta bahan bakar nuklir dan teknologi produksi radioisotop, radiofarmaka pada prodi tekno kimia nuklir.

Keenam peminatan itu, menurut dia, disiapkan untuk mendukung program pemerintah, baik terkait pemanfaatan nuklir untuk energi, maupun pemanfaatan teknologi nuklir untuk industri, pertanian, atau medik.

"Harapannya dengan proses kurikulum baru ini, pada tahun 2028 akan ada lulusan yang memang berkompeten sesuai dengan enam peminatan tadi," ujarnya.

Adapun pada wisuda tahun akademik 2024/2025, Rabu (10/9), Poltek Nuklir mengukuhkan 74 wisudawan dari tiga program studi, yaitu Teknokimia Nuklir (28 orang), Elektronika Instrumentasi (21 orang), dan Elektro Mekanika (25 orang). Dari 74 wisudawan tahun ini, 65 orang lulus dengan predikat cumlaude.

"Kami juga menggelar dies natalis ke-40, di mana kami akan terus mengupayakan peningkatan mutu, akses pendidikan dan relevansi keilmuan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Polisi Ungkap Motif Pelemparan Molotov Pos Polisi Jogja, Begini Kronologinya

Polisi Ungkap Motif Pelemparan Molotov Pos Polisi Jogja, Begini Kronologinya

Jogja
| Kamis, 11 September 2025, 14:27 WIB

Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata
| Rabu, 10 September 2025, 18:22 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement