Embung Tremas Bakal Jadi Destinasi Ekowisata di Pacitan

Harianjogja.com, PACITAN-The Coca Cola Foundation bersama Yayasan Obor Tani, BenihBaik.com, dan Pemkab setempat meresmikan Embung Tremas di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Rabu (3/9/2025). Embung ini dibangun untuk mendukung pertanian dan ekowisata.

Embung (penampungan air) hujan dengan luas 1,2 hektare dengan kapasitas 12 juta liter air dapat mengairi 30 hektare lahan di Tremas, namun baru 10 hektare yang termanfaatkan untuk tanaman pohon buah. Embung yang dibangun pada 2020-2021 dengan dana dari Coca Cola Foundation tersebut diharapkan menjadi daya tarik wisata sebagai kawasan agrowisata dan ekowisata sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim.

Senior Director of Public Affairs, Communications, and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia sekaligus Ketua Coca-Cola Foundation Indonesia, Triyono Prijosoesilo mengatakan Embung Tremas ini dibangun bukan sekedar infrastruktur tapi inventasi jangka panjang bagi masyarakat setempat.

“Ini untuk menjaga pertanian, ketahanan pangan dan ke depannya bisa jadi objek wisata,” katanya disela-sela peresmian Embung Tremas.

Triyono mengatakan setelah membangun embung, pihaknya bersama BenihBaik.com ingin meningkatkan kebermanfaatannya, yakni dalam pengelolaan sampah organik di lokasi embung yang diharapkan bisa jadi bagian dari pemberdayaan ekonomi masyarakat. Harapannya embung dan pengelolaan sampah organik menjadi magot bisa menjadi pondasi awal bagi masyarakat untuk berdaya dan mandiri. 

“Komitmen kami adalah menghadirkan solusi berkelanjutan yang nyata dan berdampak positif. Inisiatif pengelolaan sampah organik ini adalah contoh yang sangat baik dari komitmen tersebut,” katanya

Peresmian Embung Tremas Pacitan

Founder BenihBaik.com, Andy F Noya mengatakan BenihBaik.com merasa terhormat menjadi bagian dari kolaborasi berdampak ini. Program pengelolaan sampah ini adalah cara inovatif untuk mengatasi isu lingkungan sekaligus memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat Tremas.

BACA JUGA: Setiap RW di Jogja Ditargetkan Miliki Dua Biopori Jumbo

Dengan menggabungkan akses air bersih yang lebih baik dan solusi pengelolaan sampah berkelanjutan, kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan sumber daya alam Tremas untuk menciptakan mata pencaharian baru yang berkelanjutan bagi warganya.

Andy berharap Embung Tremas dan pengelolaan sampah organik bisa menjadi modal awal bagi masyarakat lebih mengembangkan lagi menjadi kawasan ekowisata. Ia juga menyambut baik peran Pondok Pesantren Tremas yang turut andil dalam mengelola sampah organik.

Sementara Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji  mengatakan Pemerintah Kabupoaten Pacitan sangat mengapresiasi kolaborasi yang terjalin di Tremas. Embung ini dan sistem pengelolaan sampah organik bukan sekadar infrastruktur, tetapi katalis perubahan. Keduanya menawarkan solusi inovatif atas tantangan lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru. “Kami melihat inisiatif ini sebagai fondasi penting untuk mengembangkan potensi Tremas sebagai destinasi agrowisata dan ekowisata di masa depan,”

Kepala Desa Tremas, Nurhadi mengatakan keberadaan embung ini sangat bermanfaat karena selama ini daerah dusun Pageran, Desa Tremas tidak hanya memanfaatkan air hujan sehingga petani hanya menanam palawija. Dengan adanya embung petani sekarang bisa menanam sayur dan juga pohon buah dengan harapan bisa menjadi destinasi wisata ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News