Advertisement
Menumpuk di Gudang, 300 Ribu Beras Bulog Terancam Rusak

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ada sebanyak 300.000 ton beras di gudang Perum Bulog terancam mengalami penurunan mutu hingga tidak layak konsumsi alias disposal.
Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyampaikan bahwa kondisi tersebut berpotensi menimbulkan kerugian hingga mencapai Rp4 triliun.
Advertisement
“Taksiran kerugiannya kita lihat, ini hitungan kasar saja lah ya, bisa mencapai Rp4 triliun,” katanya kepada Bisnis.com jaringan Harianjogja.com, Selasa (2/9/2025).
Lebih lanjut, Ombudsman mencermati bahwa jumlah 300.000 ton tersebut diduga tidak hanya bersumber dari stok beras impor, melainkan juga dari gabah at any quality yang diserap Bulog.
Khusus beras impor, Yeka menyebut bahwa stok yang tersisa itu merupakan hasil impor yang terakhir kali dilakukan tahun lalu, antara periode Juni—Juli 2024. Dia menyatakan bahwa Ombudsman tengah melakukan investigasi lebih lanjut mengenai tata kelola cadangan beras pemerintah.
Guna mencegah potensi kerugian yang lebih besar, pihaknya mendorong pemerintah melalui Perum Bulog dapat melakukan langkah konkret terkait dengan distribusi beras, termasuk menghitung dengan jelas jumlah beras yang masuk kategori disposal.
BACA JUGA: Sempat Viral, Tanjakan Clongop Kini Sepi dan Banyak Warung Tutup
Di sisi lain, dia menyebut stok beras lama yang masih layak dapat direproduksi, salah satunya dengan cara mencampurkan dengan beras impor yang berkualitas baik.
“Jadi mulai dari sekarang mestinya Bulog sudah memisahkan mana yang benar-benar disposal stock, mana yang bisa direproduksi lagi,” tegas Yeka.
Sebelumnya Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa memperkirakan lebih dari 100.000 ton beras terancam mengalami disposal tahun ini. Kondisi itu berpotensi membuat negara rugi hingga Rp1,2 triliun.
Andreas mengatakan saat ini Perum Bulog tengah menghadapi persoalan yang besar terkait dengan stok beras. Menurutnya, sebanyak 100.000 ton beras disposal itu berasal dari beras impor sisa tahun lalu dan gabah at any quality yang diserap Perum Bulog.
Pasalnya, ungkap dia, para penggilingan padi melaporkan bahwa gudang filial bulog dipenuhi dengan tumpukan beras. Dia mengkhawatirkan tumpukan beras itu justru akan merugikan negara.
“Jadi, hati-hati nih pemerintah. Kalau 100.000 ton [beras disposal] saja, negara dirugikan Rp1,2 triliun. Harus diingat itu kan ya,” kata Andreas dalam Diskusi Publik bertajuk Paradoks Kebijakan Hulu-Hilir Perberasan Nasional di Kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kapolda DIY Masih Dalami Kematian Mahasiswa Amikom Reza Sendy
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Semarang Bakal Kembangkan Wisata Pantai Mangunharjo
- Sempat Dirawat, Pelajar Asal Tangerang Meninggal Saat Ikut Demo di Jakarta
- Unggah Video Bersama Jusuf Hamka, Uya Kuya Tegaskan Masih di Jakarta
- Dapat Surat Jawaban dari KPK, Ratusan Warga Pati Membubarkan Diri
- Polres Indramayu Amankan 58 Orang Perusuh
- Kapolri Beri Apresiasi Korps Brimob, Dinilai Sigap Jaga Markas
- Satgas Tanah Bambu Dibentuk Cari Helikopter Hilang di Hutan Kalimantan
Advertisement
Advertisement