Advertisement

670 Orang Meninggal Dunia, 1.000 Luka Akibat Banjir Bandang Pakistan

Newswire
Senin, 18 Agustus 2025 - 21:17 WIB
Maya Herawati
670 Orang Meninggal Dunia, 1.000 Luka Akibat Banjir Bandang Pakistan Sebuah gedung ambruk diterjang banjir bandang di Pakistan. - ist - X

Advertisement

Harianjogja.com, KARACHI—Sebanyak 670 orang dilaporkan meninggal dunia dan 1.000 lebih terluka akibat banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan barat laut.

Operasi penyelamatan masih terus berlanjut.

Advertisement

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NDMA), Letjen Inam Haider, dalam konferensi pers di Islamabad mengatakan bahwa sekitar 1.000 orang terluka dalam kecelakaan yang berkaitan dengan hujan dan banjir di seluruh negeri sejak 26 Juni.

Inam mengatakan pihak berwenang terus berupaya membersihkan jalan dan memulihkan listrik di distrik-distrik yang dilanda banjir dengan mengerahkan tentara dibantu relawan sekitar.

Sementara itu, hujan deras sejak Jumat (15/8/2025) terus mengguyur Peshawar, ibu kota provinsi, dan distrik Swabi serta Noshehra yang bersebelahan, sementara musim hujan baru mengintai di distrik Buner, Swat, Shangla, dan Mansehra yang dilanda banjir. Di distrik Harnai, provinsi Balochistan, hujan deras merenggut nyawa dua anak perempuan.

Faraz Mughal, juru bicara pemerintah Khyber Pakhtunkhwa, mengatakan kepada wartawan bahwa setidaknya 200 orang dinyatakan hilang, dan dikhawatirkan korban meninggal akan bertambah.

BACA JUGA: Indonesia Menanggung Beban Ganda Penyakit Kronik, Ini yang Harus Dilakukan

Sebagian besar dari mereka yang hilang berasal dari distrik Buner yang paling parah terdampak, dengan 220 kematian telah dikonfirmasi sejak Jumat.

"Situasi di sini sangat menakutkan. Tidak ada yang tersisa kecuali tumpukan puing dan batu-batu raksasa yang terbuang oleh banjir," ujar Fazal Maabood, seorang pejabat Yayasan Al-Khidmat, salah satu lembaga bantuan dan penyelamatan terbesar di negara itu, kepada Anadolu dari distrik Buner, Senin (18/8/2025).

Dia mengatakan bahwa tim penyelamat dan relawan sedang berupaya menemukan orang-orang yang hilang, yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan, karena hujan dan medan pegunungan menghambat upaya penyelamatan.

Bersama dengan NDMA dan Yayasan Al-Khidmat, beberapa lembaga bantuan telah mengirimkan bantuan ke daerah-daerah terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Pemkot Jogja Lirik Kerja Sama Penerbangan YIA-Jeddah dengan Maskapai China

Pemkot Jogja Lirik Kerja Sama Penerbangan YIA-Jeddah dengan Maskapai China

Jogja
| Senin, 18 Agustus 2025, 21:12 WIB

Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Wisata
| Minggu, 17 Agustus 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement