Advertisement
Mensos Sebut 2 Juta Penerima Bansos Dicoret pada Triwulan Kedua 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengemukakan ada dua juta penerima bantuan sosial (bansos) yang telah dicoret pada triwulan kedua tahun 2025 berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Mensos Saifullah Yusuf menyatakan Presiden Prabowo berkomitmen untuk menghapus kemiskinan dan kemiskinan ekstrem melalui penyaluran bansos yang tepat sasaran berdasarkan DTSEN.
Advertisement
BACA JUGA: Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun dari Penyelewengan
"Pada triwulan kedua ada dua juta lebih yang kita coret, untuk triwulan ketiga Ini sedang kita hitung, nanti kami sampaikan informasinya," kata Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf, saat ditemui usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI tahun 2025 di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Ia menegaskan pentingnya konsolidasi data agar bansos lebih tepat sasaran melalui pemutakhiran di DTSEN.
"Salah satu yang perlu kita konsolidasi adalah soal data. Data menentukan sasaran, jangan sampai kita menyalurkan bansos kepada mereka yang tidak memenuhi syarat," ujar Mensos.
Mensos melanjutkan setiap tiga bulan sekali data penerima bansos selalu diperbarui dan setiap ada penerima yang dicoret maka otomatis dialihkan ke penerima lain yang lebih berhak.
"Setiap triwulan penyaluran selalu ada yang kita coret dan kita alihkan kepada mereka yang lebih berhak lewat DTSEN, yang terus kita mutakhirkan setiap hari. Hasil pemutakhiran itu dijadikan pedoman untuk menyalurkan bansos," papar Mensos.
Saat ini pihaknya tengah berupaya membukakan buku rekening kolektif bagi penerima bansos yang belum memiliki rekening di bank Himbara.
"Bagi mereka yang tidak berhak, tidak disalurkan lagi atau dicoret, sementara yang sasaran baru dibukakan rekening secara kolektif. Nah, setiap tiga bulan begitu terus," tutur Mensos.
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyampaikan Kabinet Merah Putih berupaya memerangi kemiskinan dengan pendekatan menyeluruh, termasuk melalui DTSEN.
"Kami ingin angka kemiskinan ekstrem segera turun ke 0 persen dalam tempo sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Republik Indonesia, kami bentuk sistem DTSEN. Dengan DTSEN, kami pastikan program-program Pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran," ujar Presiden.
Parlemen menggelar Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Jakarta, Jumat.
Dalam rangkaian acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2025, Presiden Prabowo Subianto akan memaparkan pidato tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025 dilaksanakan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Mahasiswa Asing Ikuti Upacara HUT ke-80 RI di Kampus Universitas Brawijaya
- HUT Ke-80 RI, Google Doodle Tampilkan Tradisi Pacu Jalur
- Narapidana Terorisme Kibarkan Bendera Merah Putih pada Upacara HUT ke-80 RI di Lapas Cipinang
- Susunan dan Profil Paskibraka pada Upacara HUT RI di Istana
- Pakai Baju Adat, Nicholas Saputra Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana Negara
Advertisement

Usung Spirit Guyub Rukun, Ratusan Warga Unjuk Kreativitas dalam Kirab Kemerdekaan
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Bertemu Putin di Alaska, Ini Penjelasan Donald Trump
- Kantor Ditjen PHU Digeledah KPK, Ini Komentar Menag Nasarudin Umar
- Pemerintah Anggarkan Rp424,8 Trilun untuk Pertahanan Semesta
- Pendaki Magetan Meninggal di Gunung Lawu, Diduga Hipotermia
- Travel Diminta Setor hingga Rp100 Juta Per Kuota Haji Khusus di Era Menag Yaqut
- Pemerintah Anggaran Rp40,1 Triliun untuk 350 Ribu Rumah Bersubsidi
- Presiden Prabowo Pimpin Malam Renungan di TMP Kalibata
Advertisement
Advertisement