Advertisement
Profil Shane Tamura, Pelaku Penembakan Brutal di Manhattan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Shane Tamura, warga Hawai yang pindah ke Las Vegas ditengarai menjadi pelaku penembakan di sebuah gedung perkantoran di kawasan Midtown Manhattan, Senin (28/7/2025) malam waktu setempat. Akibat penembakan tersebut, sedikitnya empat orang dinyatakan meninggal dunia.
BACA JUGA: Motif Pelaku Penembakan Polisi di Kulonprogo Masih Diselidiki
Advertisement
ABC News, Selasa (29/7/2025) melaporkan, Shane Tamura berusia 27 tahun memiliki izin membawa senjata api yang diterbitkan pada 14 Juni 2022 dan berlaku selama lima tahun. Ia juga pernah memiliki lisensi sebagai penyelidik swasta, meski lisensi tersebut kini sudah kedaluwarsa.
Sementara, NDTV mengungkapkan Shane Tamura sempat bermain sebagai atlet football untuk Granada Hills, sebagaimana terlihat dalam video tahun 2015 yang kini kembali beredar.
New York Post mengungkapkan, saat ini polisi telah mengamankan senapan milik Tamura, jenis assault rifle Palmetto State Armory AR-15, yang ditemukan berlumuran darah. Sebuah kendaraan berpelat Nevada yang terdaftar atas nama Shane Tamura juga ditemukan di lokasi kejadian.
Di dalam mobil tersebut, polisi menemukan kotak senapan berisi peluru, pistol revolver yang terisi, amunisi, beberapa magazin, ransel, serta obat-obatan yang diresepkan untuk Shane Tamura. Mobil itu telah diperiksa oleh tim penjinak bom dan dinyatakan bebas dari bahan peledak.
Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa Shane Tamura menempuh perjalanan lintas negara menggunakan mobilnya, melewati Colorado pada 26 Juli dan tercatat berada di Columbia, New Jersey, pada pukul 16.24 Senin. Ia memasuki kota New York tidak lama setelah itu.
Komisaris Polisi New York, Jessica Tisch, menyatakan bahwa Tamura memiliki riwayat gangguan kesehatan mental. Namun sejauh ini, penyelidikan belum menemukan catatan kriminal atas namanya. Motif penembakan masih dalam penyelidikan.
Awalnya, Shane Tamura mengenakan rompi antipeluru dan membawa senapan panjang saat memasuki gedung perkantoran setinggi 44 lantai di Park Avenue — hanya beberapa blok dari Grand Central Station, Rockefeller Center, dan Museum of Modern Art. Tamura pertama kali menembak seorang petugas kepolisian New York (NYPD).
Setelah itu, ia menembak seorang perempuan yang berusaha berlindung di balik tiang, lalu menembak petugas keamanan yang bersembunyi di balik meja keamanan. Satu pria lainnya juga ditembak di area lobi. Lalu, Shane Tamura naik ke lantai 33, yang merupakan kantor Rudin Management. Di sana, ia berjalan mengelilingi lantai sambil melepaskan tembakan. Satu orang tewas di lantai itu. Ia lalu berjalan di lorong dan menembak dirinya sendiri di bagian dada.
Total, Tamura menembak lima orang, empat di antaranya tewas, termasuk seorang petugas NYPD bernama Islam. Tiga korban sipil yang meninggal adalah dua pria dan satu wanita. Seorang pria lainnya mengalami luka parah dan saat ini dalam kondisi kritis.
Setelah melakukan aksinya, Tamura sempat membarikade diri di dalam gedung pencakar langit tersebut. Ia ditemukan tewas karena luka tembak yang diduga dilakukan sendiri di lantai 33, di dekat korban lainnya, menurut sumber New York Post.
“Saat ini lokasi telah diamankan dan pelaku tunggal telah dinetralkan," ungkap Komisaris Tisch.
Insiden ini memicu kepanikan massal di sekitar lokasi. Puluhan mobil polisi terlihat mengamankan area, dan sebuah helikopter berputar di atas lokasi kejadian.
NYPD juga mengeluarkan imbauan kepada warga untuk menghindari area East 52nd Street, antara Park Avenue dan Lexington Avenue.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Senin 15 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Donald Trump Siap Beri Sanksi Berat Terhadap Rusia
- Kemenkop Siapkan 80 Ribu Pendamping Koperasi Merah Putih
- Presiden Prabowo Minta Kementerian Gerak Cepat Tangani Banjir Bali
- Demo di Berlin Menolak Jerman Terlibat Dalam Perang
- Netanyahu Klaim Serangan ke Qatar untuk Singkirkan Pimpinan Hamas
- Segini Gaji dan Tunjangan PPPK Paruh Waktu
- FAA Denda Boeing Rp 50 Miliar
Advertisement
Advertisement