Advertisement
Iran Bakal Gugat Direktur IAEA karena Bungkam Soal Serangan Israel ke Fasilitas Nuklir

Advertisement
Harianjogja.com, TEHRAN—Tidak tegas dan bungkam soal serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Rafael Grossi bakal digugat.
Hal itu dilaporkan kantor berita Fars pada Kamis (19/6/2025), yang mengutip surat dari Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, kepada Grossi.
Advertisement
"Anda perlu menjalankan kewajiban hukum Anda dengan segera mengakhiri sikap diam dan mengutuk agresi rezim Israel, yang bertentangan dengan semua norma hukum internasional," tulis Eslami dalam surat tersebut.
Dia menambahkan bahwa Iran akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatannya dan akan menempuh langkah hukum yang sesuai, "khususnya terkait sikap diam Anda."
BACA JUGA:Â Kasus Korupsi Dana Hibah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Diperiksa KPK
Pada 13 Juni, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran, yang dituduh tengah menjalankan program nuklir militer secara diam-diam. Sejumlah pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Beberapa fasilitas nuklir, termasuk di Natanz dan Fordow, juga menjadi sasaran serangan Israel.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan itu sebagai kejahatan dan mengancam Israel dengan "nasib yang pahit dan mengerikan."
Iran membalas serangan Israel itu dengan meluncurkan "Operasi True Promise 3" pada Jumat malam, yang menyerang target-target militer Israel.
Iran menyangkal program nuklirnya memiliki tujuan militer. Grossi pada 18 Juni menyatakan bahwa IAEA belum menemukan bukti kuat bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.
Laporan intelijen AS juga menunjukkan kesimpulan serupa bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir, CNN melaporkan pada Selasa (17/6).
Mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan yang juga aktivis HAM, Craig Murray, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Iran telah menunjukkan "tanggung jawab dan kesabaran luar biasa" selama beberapa tahun terakhir, meski menghadapi berbagai tindakan dari Israel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
Advertisement

Sekolah Rakyat Belum Akan Dibangun di Gunungkidul, Begini Alasannya
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Serukan Kampanye Anti-KW Sembari Membina Atlet Muda Bola Voli
- Kasus Brigadir Ade Kurniawan Aniaya Bayi hingga Meninggal Dunia Telah Dilimpahkan ke Pengadilan
- Ketua MPR Muzani Kritik Lembaga Negara Jalankan Program Sendiri-sendiri
- Tim SAR Gabungan Siapkan Pengangkatan KMP Tunu Pratama Jaya dari Dasar Selat Bali
- 80 Ribu Koperasi Merah Putih Bakal Diluncurkan di Klaten pada 21 Juli 2025
- Cek Status BSU Rp600.000, Ini Penyebab Belum Cair ke Rekening
- Pemerintah Klaim Sekolah Rakyat Bebaskan dari Jerat Kemiskinan
Advertisement
Advertisement