Advertisement
Empat Korban yang Diduga Tertimbun di Gunung Kuda Cirebon Belum Ditemukan

Advertisement
Harianjogja.com, CIREBON—Tim Search And Rescue (SAR) gabungan belum menemukan empat korban yang diduga masih tertimbun longsor di lokasi tambang galian C Gunung Kuda Cirebon, Jawa Barat, hingga operasi pencarian memasuki hari kelima.
BACA JUGA: Anak Korban Longsor Gunung Kuda Diberi Pendampingan Psikis
Advertisement
Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf Mukhammad Yusron, mengatakan pencarian sudah dilakukan sejak pagi tadi, namun hingga petang hasilnya masih nihil.
“Pencarian di hari kelima ini belum membuahkan hasil. Namun, kami terus berupaya secara maksimal,” katanya. Rabu (4/6/2025).
Ia menjelaskan operasi gabungan pada hari kelima, diawali dengan doa bersama untuk keselamatan tim dan harapan agar korban segera ditemukan.
Kendati begitu, kata dia, karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan dan potensi longsor susulan cukup tinggi, maka operasi pencarian serta evakuasi korban dihentikan sementara.
“Kita lanjutkan esok hari, dan akan diawali dengan doa lintas agama bersama jajaran forkopimda dan keluarga korban,” ujarnya.
Yusron menuturkan pencarian korban dibatasi dalam masa tanggap darurat selama tujuh hari, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Cirebon.
Setelah masa itu berakhir, menurutnya akan dilakukan evaluasi bersama keluarga korban dan pemerintah daerah untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Kami akan rapatkan kembali dengan forkopimda dan keluarga korban untuk menentukan arah pencarian ke depan,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Kantor SAR Bandung Mamang Fatmono menuturkan ancaman terbesar dalam pencarian saat ini adalah potensi longsor susulan, sehingga petugas harus bekerja ekstra hati-hati.
Ia menyebutkan berdasarkan informasi dari Inspektur Tambang Kementerian ESDM, terdapat sembilan titik patahan tanah yang aktif di area Gunung Kuda.
Dia mengungkapkan patahan terpanjang di area itu, bahkan mencapai 100 meter dan masih terus bergerak.
“Patahan itu miring dan posisinya memanjang ke bawah. Kalau tidak kuat, bisa runtuh sewaktu-waktu,” ujarnya.
Mamang menyampaikan pemantauan pergerakan tanah dilakukan setiap 10 hingga 15 menit, menggunakan alat total station milik PT Indocement.
Hasil pemantauan, dikirim langsung ke tim SAR yang bekerja di zona merah, tepatnya di titik A dan B tempat korban diduga tertimbun.
“Kami terus pantau pergerakan tanah secara berkala. Tim di lapangan hanya akan bekerja saat zona aman,” katanya.
Dia menambahkan kondisi geografis yang curam serta jenis tanah yang labil, membuat seluruh aktivitas pencarian dilakukan dalam kendali ketat. Tim SAR menomorsatukan keselamatan personel dalam setiap pergerakan.
Empat korban yang masih tertimbun diketahui bernama Muniah (45), Tono (57), Dedi Setiadi (47) dan Nurakman (51). Seluruhnya adalah warga Kabupaten Cirebon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jadwal Layanan Operasional BCA Selama Libur Iduladha 2025
- Cek Kerusakan Alam Akibat Tambang Nikel, Bahlil Nyatakan akan Kunjungi Raja Ampat
- Soal Pencairan BSU, Menaker: Sebelum Minggu Kedua Kita Berharap Sudah Disalurkan
- KPK Pastikan Panggil Ridwan Kamil Dalam Kasus BJB
- Ada Akun Instagram Judi Online yang Pernah Di-follow Gibran, Kini Kena Takedown Kementerian Komdigi
Advertisement

Dialog PT KAI dan Warga Lempuyangan Masih Buntu, Masyarakat Kirim Surat Keberatan Kedua
Advertisement

Garebeg Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Digelar Hari Ini, Mulai Pukul 09.00 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Donald Trump Tangguhkan Penerimaan Mahasiswa Asing di Universitas Harvard
- 9 Desa di Jateng Jadi Proyek Percontohan Penanggulangan Kemiskinan, Ini Daftarnya
- Isu Reshuffle Kabinet Prabowo, Begini Kata Istana
- Galakkan Gerakan Mageri Segoro, Ahmad Luthfi Tanam 1,5 Juta Mangrove di Pesisir Jateng
- KPK Periksa Empat Saksi Terkait Korupsi Bansos Presiden pada Masa Covid-19
- Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Rp9,9 Triliun, Kejagung Cekal 3 Eks Stafsus Nadiem Makarim
- Prabowo Salurkan 985 Sapi Kurban ke Seluruh Indonesia
Advertisement
Advertisement