Advertisement

Menu Makan Bergizi Gratis bagi Ibu Hamil, Menyusui dan Anak Balita Tidak Disamakan

Newswire
Selasa, 18 Februari 2025 - 18:42 WIB
Maya Herawati
Menu Makan Bergizi Gratis bagi Ibu Hamil, Menyusui dan Anak Balita Tidak Disamakan Ilustrasi makan siang gratis anak sekolah dengan menu bergizi / StockCake

Advertisement

Harianjogja.com, BANDUNG—Pemerintah memastikan menu dari program Makan Bergizi Gratis untuk tiga sasaran, tidak akan disamakan. Tiga sasaran itu adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita.

“Menunya nanti disesuaikan. Ibu hamil sudah diukur kebutuhannya, ibu menyusui beda, balita juga beda. Tidak mungkin balita usia tiga tahun diberi makanan yang keras. Semua ini dirancang oleh ahli gizi,” kata Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji di Kabupaten Bandung, Selasa (18/2/2025).

Advertisement

Ia mengharapkan program MBG berkontribusi dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Saat ini, prevalensi stunting di angka 21,5% dengan target turun menjadi 18% pada 2025.

Ia menekankan bahwa asupan gizi yang tepat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan generasi masa depan bangsa.

“Karena begini, itu ada hubungannya dengan hal stunting. Harapan kita dengan asupan gizi, pemberian nutrisi yang cukup dapat menurunkan angka stunting,” kata dia.

Berbeda dengan MBG bagi anak sekolah yang dapat disalurkan langsung ke sekolah, ujarnya, distribusi untuk ibu hamil dan balita lebih kompleks karena mereka tidak bisa dikumpulkan setiap hari.

BACA JUGA: Ngebut di Jalan Sempit, Mobil Sedan Terjun ke Saluran Irigasi Kulonprogo

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah akan melibatkan tim pendamping keluarga (TPK) untuk mendistribusikan makanan langsung ke rumah penerima manfaat.

“Kami pastikan bantuan ini benar-benar diterima ibu hamil dan ibu menyusui, bukan dikonsumsi oleh anggota keluarga lain. Jangan sampai misalnya, makanan untuk ibu hamil malah dimakan oleh suaminya,” katanya.

Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional Nyoto Suwigyo menjelaskan program MBG memiliki dua segmen penerima manfaat, yaitu peserta didik mulai dari PAUD hingga SMA dan non-peserta didik, seperti lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Ia mengatakan MBG untuk ibu hamil hingga balita saat ini masih dalam tahap simulasi, dengan target peningkatan distribusi secara bertahap hingga akhir 2025.

“Penerima manfaat yang sudah diverifikasi dan divalidasi. Selanjutnya dikomunikasikan dengan Badan Gizi Nasional, disesuaikan dengan kecukupan pembiayaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Minta Ada Revisi Aturan Pilkada, Bawaslu Sleman Berharap Restorative Justice Dipertimbangkan

Sleman
| Selasa, 18 Februari 2025, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature

Wisata
| Senin, 17 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement