Advertisement
Kendaraan Listrik dari China dan Rusia Bakal Dilarang Masuk Amerika

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Amerika Serikat semakin gencar mengeluarkan berbagai larangan untuk masuknya kendaraan listrik dan juga teknologi tertentu. Salah satu alasannya adalah risiko keamanan.
Di masa akhir jabatannya menjadi presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden akan mengesahkan undang-undang untuk melarang masuknya kendaraan listrik dari China.
Advertisement
BACA JUGA: Fitur Keselamatan Tesla Diselidiki Seusai Banyak Terjadi Kecelakaan
Arena Ev pada Kamis (16/1/2025) mengabarkan bahwa Departemen Perdagangan di negara setempat baru saja merampungkan aturan tersebut. Dalam aturan baru itu, impor dan penjualan kendaraan terhubung tertentu dan sistem terkait akan segera dilarang.
Dalam undang-undang tersebut, terdapat bahasan tentang teknologi perangkat keras dan perangkat lunak. Mobil yang menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras VCS (sistem konektivitas kendaraan) dan ADS (sistem mengemudi otomatis) yang diproduksi di China atau Rusia akan segera dilarang.
Larangan terhadap perangkat lunak itu baru akan berlaku untuk kendaraan-kendaraan model tahun 2027, sedangkan perangkat keras akan dilarang mulai model tahun 2030.
Larangan terkait hal ini termasuk peralatan perangkat keras dengan konektivitas Bluetooth, seluler, satelit, dan Wi-Fi yang dirancang, dikembangkan, dan diproduksi di Tiongkok dan Rusia.
Produsen dalam negeri juga tidak akan dapat menggunakan perangkat keras tersebut, yang kemungkinan akan menimbulkan serangkaian masalah lain. Ini akan berlaku untuk model tahun 2027.
AS khawatir bahwa entitas yang terkait dengan China melakukan pengawasan dan menjadi spionase terhadap infrastruktur penting pemerintah menggunakan data geolokasi, rekaman audio dan video serta analisis pola kehidupan lainnya.
Untuk saat ini, larangan tersebut hanya berlaku untuk kendaraan penumpang, tetapi pemerintah juga sedang mempertimbangkan kendaraan komersial. Produsen mobil AS memiliki kelonggaran hingga tahun 2027-2030 untuk beradaptasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement