Advertisement
Erick Thohir Akan Segera Gelar Rapim Bahas Merger BUMN

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan penggabungan usaha atau merger perusahaan-perusahaan BUMN. Erick menyebut salah satu ide yang juga muncul adalah mengkonsolidasikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dengan maskapai lain.
Erick menuturkan merger BUMN ini akan dibahas pada rapat pimpinan pekan depan bersama dengan wakil menteri BUMN. Kementeriannya berkomitmen untuk terus mengefisiensikan BUMN yang ada. "Saya baru akan rapatkan di Rapim pekan depan, sama wamen semua, dan progress-nya nanti akan kami ajukan ke bapak presiden," ujar Erick di Jakarta, Rabu (1/1/2025).
Advertisement
BACA JUGA : BUMN Holding Inalum Catatkan Rekor Penjualan Tertinggi Sejak 2013
Erick masih akan mengkaji BUMN mana yang akan lebih dulu dimerger. Menurutnya masih memerlukan pendalaman dari merger tersebut. Ia ingin melakukan merger pada tahun lalu untuk beberapa perusahaan BUMN yang tidak sehat. Namun, Erick menyadari banyak proses yang harus dilakukan terlebih dahulu.
"Nanti, sesuai dengan kajiannya. Kan masing-masing, kadang-kadang satu dan lain kajiannya itu yang mungkin perlu pendalaman," ujarnya.
Erick menyampaikan rencana merger antara InJourney dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) masih dalam tahap kajian. Terdapat peluang munculnya gagasan baru jika ekosistem penerbangan belum sepenuhnya sehat. "Sekarang kami lagi menjajaki apakah Pelita, Citilink, dan Garuda menjadi sebuah payung. Nah ini yang kami diskusikan," katanya.
Sebelumnya, Erick mendorong KAI dan INKA menjadi satu holding, dengan KAI sebagai induk dan INKA menjadi anak usaha. Erick Thohir menjelaskan bahwa penggabungan dua BUMN dilakukan karena adanya keterkaitan bisnis antara keduanya.
Jumlah perusahaan pelat merah diproyeksikan akan menyusut menjadi sekitar 30 entitas. Saat ini, jumlah BUMN telah berkurang dari 112 menjadi 47 perusahaan. Dari angka tersebut, 40 perusahaan telah mencatatkan kinerja positif, sementara sisanya masih mengalami kerugian.
BACA JUGA : Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya
“Ke depan, jumlah BUMN mungkin akan menjadi sekitar 30 perusahaan. Untuk sektor-sektor yang sudah dikelola oleh sektor swasta, seperti hotel, rumah sakit, atau lainnya, kami terbuka untuk restrukturisasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Imigrasi Medan Gagalkan Enam WNI Ilegal yang Hendak Bekerja ke Kamboja
- Polisi Bongkar Komplotan Pengoplos Gas Melon di Karawang dan Semarang
- Dua Kapal Wisata tenggelam di China, Tiga Orang Tewas dan 14 Hilang
- Presiden Prabowo Upayakan Turunkan Lagi Biaya Haji hingga di Bawah Malaysia
- Jadwal Prosesi Pemilihan Paus Baru Ditetapkan Rabu, Kardinal Ignatius Suharyo Tiba di Roma
Advertisement

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Angin di Jogja dan Sekitarnya
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Gelar Tradisi Seba, Warga Badui Jalan Kaki 160 Kilometer ke Pendopo Gubernur Banten
- Prabowo Ingin Bentuk Perkampungan Jemaah Haji Indonesia di Saudi
- Kampung Jemaah Haji Indonesia di Mekkah, Presiden Prabowo Ajukan Usulan ke Pangeran Arab Saudi
- Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara Diguncang Gempa Sesar Aktif Dua Kali
- Jadwal Prosesi Pemilihan Paus Baru Ditetapkan Rabu, Kardinal Ignatius Suharyo Tiba di Roma
- UNRWA Sebut Situasi di Gaza Sangat Parah, Tak Lagi Bisa Dibayangkan
- Ibadah Haji 2025, Pemerintah Siapkan Ratusan Hotel di Makkah dan Madinah untuk Jemaah Calon Haji
Advertisement