Advertisement

Erick Thohir Akan Segera Gelar Rapim Bahas Merger BUMN

Newswire
Kamis, 02 Januari 2025 - 07:17 WIB
Sunartono
Erick Thohir Akan Segera Gelar Rapim Bahas Merger BUMN Menteri BUMN Erick Thohir - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri BUMN Erick Thohir memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan penggabungan usaha atau merger perusahaan-perusahaan BUMN. Erick menyebut salah satu ide yang juga muncul adalah mengkonsolidasikan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dengan maskapai lain.

Erick menuturkan merger BUMN ini akan dibahas pada rapat pimpinan pekan depan bersama dengan wakil menteri BUMN. Kementeriannya berkomitmen untuk terus mengefisiensikan BUMN yang ada.  "Saya baru akan rapatkan di Rapim pekan depan, sama wamen semua, dan progress-nya nanti akan kami ajukan ke bapak presiden," ujar Erick di Jakarta, Rabu (1/1/2025). 

Advertisement

BACA JUGA : BUMN Holding Inalum Catatkan Rekor Penjualan Tertinggi Sejak 2013

Erick masih akan mengkaji BUMN mana yang akan lebih dulu dimerger. Menurutnya masih memerlukan pendalaman dari merger tersebut. Ia ingin melakukan merger pada tahun lalu untuk beberapa perusahaan BUMN yang tidak sehat. Namun, Erick menyadari banyak proses yang harus dilakukan terlebih dahulu. 

"Nanti, sesuai dengan kajiannya. Kan masing-masing, kadang-kadang satu dan lain kajiannya itu yang mungkin perlu pendalaman," ujarnya.

Erick menyampaikan rencana merger antara InJourney dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) masih dalam tahap kajian. Terdapat peluang munculnya gagasan baru jika ekosistem penerbangan belum sepenuhnya sehat. "Sekarang kami lagi menjajaki apakah Pelita, Citilink, dan Garuda menjadi sebuah payung. Nah ini yang kami diskusikan," katanya.

Sebelumnya, Erick mendorong KAI dan INKA menjadi satu holding, dengan KAI sebagai induk dan INKA menjadi anak usaha.  Erick Thohir menjelaskan bahwa penggabungan dua BUMN dilakukan karena adanya keterkaitan bisnis antara keduanya.

Jumlah perusahaan pelat merah diproyeksikan akan menyusut menjadi sekitar 30 entitas. Saat ini, jumlah BUMN telah berkurang dari 112 menjadi 47 perusahaan. Dari angka tersebut, 40 perusahaan telah mencatatkan kinerja positif, sementara sisanya masih mengalami kerugian.

BACA JUGA : Sah! Maya Watono Jabat Direktur Utama Holding BUMN InJourney, Berikut Profilnya

“Ke depan, jumlah BUMN mungkin akan menjadi sekitar 30 perusahaan. Untuk sektor-sektor yang sudah dikelola oleh sektor swasta, seperti hotel, rumah sakit, atau lainnya, kami terbuka untuk restrukturisasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Konstruksi Tol Jogja-Solo Terus Dikebut, Ruas Trihanggo-Junction Sleman Bersiap Stressing Girder

Sleman
| Sabtu, 04 Januari 2025, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement