Advertisement

Promo Desember

Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Tewasnya Staf WFP di Sudan

Newswire
Sabtu, 21 Desember 2024 - 23:37 WIB
Maya Herawati
Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Tewasnya Staf WFP di Sudan Pemakaman - Ilustraso - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, NEW YORK—Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan penyelidikan menyeluruh terkait dengan kasus tewasnya sejumlah staf Program Pangan Dunia (WFP) dalam pengeboman dari udara di Sudan. Hal ini diutarkaan juru bicara Guterres, Jumat (20/12/2024).

Tiga staf WFP tewas saat kantor mereka di Yabus, Negara Bagian Nil Biru, dihantam serangan udara pada Kamis (19/12), demikian dikonfirmasi WFP di media sosial. WFP juga mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan lebih banyak informasi.

Advertisement

Dalam sebuah pernyataan, Guterres menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan rekan-rekan mereka.

Sekjen PBB itu mengutuk semua serangan terhadap PBB serta personel bantuan dan fasilitasnya, serta menyerukan penyelidikan menyeluruh.

"Insiden yang terjadi kemarin menyoroti dampak mengerikan konflik brutal di Sudan terhadap jutaan orang yang membutuhkan dan para pekerja kemanusiaan yang berusaha menjangkau mereka untuk memberikan bantuan penyelamat nyawa," katanya.

BACA JUGA: Nonton Film via Streaming Bisa Legal dan Gratis, Ini Linknya

Guterres meminta semua pihak untuk memenuhi kewajiban mereka dalam melindungi warga sipil, termasuk personel bantuan, serta lokasi-lokasi dan pasokan kemanusiaan.

Sekjen PBB itu sekali lagi mendesak perlunya gencatan senjata segera diberlakukan di Sudan setelah konflik selama lebih dari 20 bulan. "PBB akan terus mendukung upaya mediasi internasional dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan terkait untuk membantu mengakhiri perang," katanya.

"Setiap korban jiwa dalam layanan kemanusiaan tidak dapat diterima. Pekerja kemanusiaan bukan, dan tidak pernah boleh, menjadi target," kata Direktur Eksekutif WFP Cindy McCain pada Jumat, seraya menuntut penyelidikan menyeluruh dan agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban.

Tahun 2024 adalah tahun yang paling mematikan dalam sejarah bagi pekerja bantuan di Sudan, menurut PBB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Persaingan Antarkampus di DIY Makin Ketat, ITNY: Jadi Motivasi Positif

Sleman
| Minggu, 22 Desember 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement