Advertisement

Gunung Semeru Alami 10 Kali Erupsi dengan Jarak Letusan 700 Meter pada Minggu

Newswire
Minggu, 10 November 2024 - 18:37 WIB
Ujang Hasanudin
Gunung Semeru Alami 10 Kali Erupsi dengan Jarak Letusan 700 Meter pada Minggu Gunung Semeru. Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, LUMAJANG— Gunung Semeru meluncurkan awan panas yang disertai getaran banjir pada Minggu sore. Namun masih dalam jarak aman.  

"Telah terjadi awan panas Gunung Semeru pada pukul 14.40 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm selama 478 detik yang diikuti getaran banjir," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Yudi Cahyono saat dikonfirmasi per telepon di kabupaten setempat.

Advertisement

Menurut dia jarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut, namun sejauh ini awan panas tersebut tidak berdampak terhadap pemukiman warga di lereng gunung.

"Alhamdulillah sejauh ini awan panas dan getaran banjir masih aman dan terkendali untuk aktivitas Gunung Semeru," tuturnya.

BACA JUGA: Gunung Semeru Erupsi 10 Kali Pagi Ini Disertai Letusan 1 Kilometer

Berdasarkan data petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang tercatat gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut dan berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang di Jawa Timur tersebut mengalami sebanyak 10 kali erupsi dengan letusan setinggi hingga 700 meter di atas puncak pada Minggu sejak pukul 00.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Gunung Semeru masih berstatus waspada, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gamelan: Problematika, Ekosistem, dan Kemajuan Kebudayaan

Jogja
| Rabu, 04 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement