Advertisement
Ukraina Tak Berminat Ambil Alih Perbatasan Rusia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ukraina mengatakan tidak berminat untuk mengambil alih wilayah di daerah perbatasan Rusia, Kursk, tempat Kiev melancarkan serangan pekan lalu yang menyebabkan evakuasi massal di beberapa wilayah perbatasan.
"Saya ingin menekankan bahwa, tidak seperti Rusia, Ukraina tidak membutuhkan sesuatu yang menjadi milik orang lain. Ukraina tidak berminat untuk mengambil alih wilayah Kursk, tetapi kami ingin melindungi kehidupan rakyat kami," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhii Tykhyi, di Kiev, Selasa (13/8).
Advertisement
Dengan mengeklaim bahwa Rusia telah melancarkan lebih dari 2.000 serangan dari Kursk ke wilayah Sumy di timur laut Ukraina sejak awal musim panas, Tykhyi mengatakan Kiev tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melancarkan serangan jarak jauh guna melindungi diri dari serangan semacam itu.
“Jadi ada kebutuhan untuk membebaskan wilayah perbatasan ini dari pasukan Rusia yang menyerang Ukraina atau memberikan perlindungan untuk teror terhadap warga Ukraina. Kami akan terus melakukannya dengan cara yang dianggap perlu untuk memastikan keamanan dan melindungi Ukraina," ucapnya.
Tykhyi juga mengatakan bahwa serangan Ukraina membantu Kiev di bagian lain dari garis depan karena hal itu mencegah Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke garis depan Donetsk.
Dia menambahkan bahwa tujuan serangan lintas batas negara itu adalah untuk melindungi nyawa rakyat Ukraina dan melindungi wilayah Ukraina dari serangan Rusia.
“Semakin cepat Rusia setuju untuk memulihkan perdamaian yang adil, khususnya berdasarkan Formula Perdamaian yang mengarah pada perdamaian tersebut, semakin cepat pula serangan Pasukan Pertahanan Ukraina di wilayah Rusia akan dihentikan,” tuturnya.
“Ini adalah tindakan yang benar-benar sah dari pihak Ukraina, khususnya, dalam kerangka penerapan hak membela diri sesuai dengan Piagam PBB,” tambahnya.
Adapun pada Selasa lalu, Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina, termasuk tank dan kendaraan tempur lapis baja, menyerang posisi militer Rusia di dekat dua permukiman perbatasan di wilayah Kursk.
Sejak saat itu, Moskow melaporkan bahwa mereka telah menangkis serangan ke wilayah perbatasan oleh pasukan Ukraina, selain melawan serangan udara yang dilancarkan ke Kursk dan wilayah sekitarnya.
Pada 7 Agustus, Putin menuduh Kiev melakukan provokasi berskala besar dan penembakan tanpa pandang bulu.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengomentari tuduhan tersebut dengan mengatakan Rusia membawa perang ke tanah Ukraina dan harus merasakan apa yang telah dilakukannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Bunuh Ibu Kandung Dengan Tabung Gas di Bogor
- Hujan Guyur Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini, Termasuk DIY
- Selalu Ada Pita Merah Saat Peringatan Hari AIDS Sedunia, Ternyata Ini Sejarah dan Maknanya
- Remaja Korban Judi Online Diusulkan Direhabilitasi
- Lapisan Es di Pegunungan Jaya Wijaya Papua Susut dari Tebal 32 Meter Kini Hanya Empat Meter
Advertisement
Tim Hukum Joko-Rony Pastikan Tak Kirim Gugatan ke MK Terkait Pilkada Bantul 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar di Semarang, DPR RI: Aipda RZ Harus Siap Menanggung Hukuman
- Kereta Cepat Whoosh Antisipasi Dampak Cuaca Buruk dengan Alat Sensor
- Badan Gizi Jelaskan Menu MBG Rp10 Ribu
- Ini Daftar Objek Wisata Viral di Jawa Tengah, Mudah Dijelajahi Pakai Motor
- Anggota DPR RI Haryanto Terbukti Langgar Kode Etik Akibat Video Bermuatan Asusila
- BI Minta PJSP Lakukan Deteksi Dini Potensi Transaksi Judi Online
- Kasus TPPU: Kejagung Kembali Sita Aset Duta Palma Rp288 Miliar
Advertisement
Advertisement