Advertisement

Promo November

PBNU Dikritik Pengamat Politik, Seharusnya Mengurus Umat Bukan Berpolitik Praktis

Newswire
Jum'at, 09 Agustus 2024 - 19:07 WIB
Maya Herawati
PBNU Dikritik Pengamat Politik, Seharusnya Mengurus Umat Bukan Berpolitik Praktis Logo Nahdlatul Ulama (NU)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Perseteruan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terjadi akhir-akhir ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Salah satunya pengamat politik Hendri Satrio.

"Harusnya PBNU stay di jalur umat, mengurus umat, tidak berpolitik. Biarkan PKB berpolitik," kata pria yang akrab disapa Hensat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Advertisement

Menurut Hensat, PKB sukses menjadi partai besar seperti sekarang karena hasil dari pengelolaan yang baik, sehingga PBNU idealnya mendukung dan bekerja sama dengan PKB untuk menyampaikan aspirasi rakyat.

BACA JUGA: Pilkada Bantul, Tim 9 PKB Mulai Panggil Abdul Halim dan 3 Calon Wakilnya

"Karena jalurnya PBNU untuk masuk politik itu lewat PKB. Akan tetapi, untuk berpolitik praktis itu tidak ada," ujarnya.

Ia juga menyoroti respons PBNU melalui GP Ansor yang terkesan resisten ketika menghadapi demonstrasi di depan Kantor PBNU. Dia menyebut respons tersebut melewati batas.

"Ada pengerahan Banser, Ansor, kalau datang mau digebuk. Polisi aja enggak main gebuk begitu," kata dia.

Ia menambahkan, "Sebaiknya, lebih bijaknya PBNU dalam mengurus umat. Kalau sekarang dapat konsesi tambang, mengurus tambangnya untuk umat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah

Jogja
| Minggu, 24 November 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement