Advertisement
Kabar Gembira! Peneliti Tengah Mengembangkan Alat Kontrasepsi Pria Berbentuk Gel
Macam-macam alat kontrasepsi untuk Program Keluarga Berencana - ilustrasi - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Alat kontrasepsi untuk pria berbentuk gel yang dapat menekan hormon testosteron tetapi tidak memengaruhi gairah seks atau efek samping lainnya tengah dikembangkan.
Dilansir usnews.com, kontrasepsi ini tengah dikembangkan peneliti dari Program Pengembangan Kontrasepsi Institut Kesehatan Nasional AS (NIH). Hormon nestorone adalah hormon sintetis atau disebut progestis yang biasanya digunakan pada alat kontrasepsi wanita. “Meskipun penelitian telah menunjukkan beberapa agen hormonal mungkin efektif untuk kontrasepsi pria, lambatnya penekanan spermatogenik [telah] menjadi batasannya,” kata kepala program NIH, Diana Blithe, dikutip Rabu (5/6/2024).
Advertisement
Uji coba alat kontrasepsi gel ini telah memasuki tahap ke-2 yang melibatkan 222 pria berusia 18 hingga 50 tahun. Mereka diminta mengoleskan 5 mililiter gel atau setara satu sendok teh ke bagian tulang belikat satu kali sehari.
Selama penelitian berlangsung tepatnya di minggu ke-12, peneliti menemukan hasil bahwa 86% peserta dapat menekan jumlah sperma 1 juta per milliliter. Sedangkan jika dibandingkan tanpa alat kontrasepsi, jumlah sperma normal berkisar 15 juta hingga 200 juta per milliliter.
Meski mampu menekan jumlah sperma, peneliti menyebutkan kualitas sperma masih dalam batas yang baik. Walaupun jumlah sperma rendah mampu memperkecil kehamilan. Selain itu, nantinya pasangan yang menggunakan gel tersebut harus menjalin komitmen untuk berhubungan setidaknya sebulan sekali selama satu tahun.
Baca Juga
Minim! Partisipasi Suami dalam Program KB Hanya 5 Persen
Tingkatkan Kesertaan KB Pria, Perwakilan BKKBN DIY Selenggarakan Lomba Kelompok KB Pria
Ciptakan Momentum, DIY dan Seluruh Provinsi Layani Sejuta Akseptor KB dalam Sehari
“Pengembangan metode kontrasepsi yang aman, sangat efektif, dan dapat dibalik untuk pria merupakan kebutuhan yang belum terpenuhi,” jelas Diana.
“Waktu yang lebih cepat untuk menekan obat ini dapat meningkatkan daya tarik dan penerimaan obat ini bagi calon pengguna,” lanjutnya.
Sebagaimana disebutkan sky news.com, salah satu peserta uji coba bernama Logan Whitehead (24) mengatakan penggunaan alat kontrasepsi tersebut harus segera disetujui karena dianggap dapat menjadi alternatif alat pencegah kehamilan. Selain itu, menurutnya alat kontrasepsi berbentuk gel sangat mudah diaplikasikan dan tidak memiliki efek samping saat digunakan. “Gelnya proses sangat mudah,” kata Logan “Pada dasarnya seperti meminum pil untuk hari itu,” imbuhnya.
Pengembangan alat kontrasepsi bukan tanpa sebab. Pasalnya, Berdasarkan survei tahun 2023 yang diterbitkan dalam jurnal Contraception, setidaknya tiga perempat dari 2.066 responden pria menginginkan alat kontrasepsi model terbaru.
Lalu pada tahun 2019, menurut kelompok nirlaba memprediksi lebih dari 17 juta pria di AS menginginkan berbagai pilihan alat kontrasepsi. Namun, inovasi alat kontrasepsi berbentuk gel ini masih melewati uji coba fase 3 dengan biaya yang jauh lebih besar. Selain itu, alat kontrasepsi ini perlu mendapatkan persetujuan izin edar dari lembaga atau badan setempat yang menaungi pengawasan peredaran alat kontrasepsi sehingga penggunaannya benar-benar aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Monas Ramai Dikunjungi 130 Ribu Wisatawan Saat Libur Natal 2025
Advertisement
Berita Populer
- Toko Alkohol di Riyadh Kini Bisa Diakses Ekspatriat Premium
- Malut United Tekuk Borneo FC 3-2 lewat Gol Injury Time
- Ribuan Wisatawan Malaysia Manfaatkan Kereta Cepat Whoosh
- Bola Api Meteor Terangi Langit Gunung Fuji, Terekam Kamera
- Kepala AD Malaysia Dinonaktifkan Terkait Dugaan Korupsi
- Libur Natal, Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan di YIA
- Jimny 5-Pintu Monster Hunter Jadi Andalan Suzuki di TAS 2026
Advertisement
Advertisement




