Advertisement

Menteri Perhubungan Pasang Strategi untuk Tol Cipali Selama Arus Mudik 2024

Lorenzo Anugrah Mahardhika
Jum'at, 05 April 2024 - 20:57 WIB
Maya Herawati
Menteri Perhubungan Pasang Strategi untuk Tol Cipali Selama Arus Mudik 2024 Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM KM 150, Mekarjaya, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). Pada H-5 Lebaran 2024 arus lalu lintas di Tol Trans Jawa itu mulai terjadi kepadatan volume kendaaraan yang melintas. - Antara - Aprillio Akbar

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut akan memasang strategi khusus untuk menghadapi arus mudik 2024 di tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Ia menyebut tol ini akan menjadi laiknya medan perang saat masa angkutan mudik Lebaran 2024 seiring dengan lonjakan pergerakan masyarakat pada periode ini.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Pelepasan Jelajah Lebaran 2024 di Wisma Bisnis Indonesia, jaringan harianjogja.com, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Advertisement

Budi Karya menuturkan, Tol Cipali menjadi salah satu titik krusial yang akan terus dipantau Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selama arus mudik dan balik Lebaran 2024. Pasalnya, ruas tol ini belum mengalami penambahan fasilitas jalan selama dua periode Lebaran terakhir.

Hal tersebut akan memicu terjadi ya penyempitan jalur bagi kendaraan dari ruas tol Cisumdawu yang memiliki jalur lebih banyak.

"Di Cipali ini akan jadi seperti tempat peperangan karena [volume kendaraan] naik tinggi. Fasilitas jalan di sana belum berubah selama dua tahun, sedangkan pada ruas Cisumdawu sudah bertambah," kata Budi Karya.

Untuk mengantisipasi kepadatan tersebut, terutama saat puncak arus mudik dan balik, dia mengatakan Kemenhub serta pemangku kepentingan terkait telah melakukan simulasi arus kendaraan pada titik tersebut.

Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan skenario-skenario rekayasa lalu lintas seperti  sistem satu arah atau contraflow. Skenario rekayasa tersebut juga dikoordinasikan dengan pihak seperti Korlantas Polri. "Kami usahakan V/C ratio [volume/capacity] itu dibawah 0,7 agar arus kendaraan tetap berjalan optimal," kata Budi Karya.

BACA JUGA: KAI Tambah Operasional KRL Jogja Solo Jadi 30 Perjalanan Selama Libur Lebaran 2024, Ini Jadwal Lengkapnya

Sementara itu, Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Brigjen Pol. Yusri Yunus menambahkan, pihaknya juga menyediakan petugas di ruas tol Cipali untuk memantau kepadatan kendaraan.

Korlantas Polri juga menyiagakan tim pengurai kemacetan yang dilengkapi dengan armada 500 unit motor trail. Yusri menuturkan, Tim tersebut akan diturunkan untuk mengurai arus kendaraan jika terjadi insiden atau kecelakaan pada titik tersebut. "Cipali itu cuma dua lajur, dari empat menjadi dua itu akan terjadi bottleneck. Makanya Kami siagakan tim dan petugas terkait," ujarnya.

Budi Karya juga mengatakan, Ada dua titik krusial lain yang menjadi perhatian khusus Kemenhub, yakni Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Merak. Dia menuturkan, salah satu risiko besar pada angkutan penyeberangan adalah cuaca buruk.

Dia menuturkan, kurangnya koordinasi antarlembaga terkait hal ini berpotensi membahayakan keselamatan dan keamanan para pemudik.

Oleh karena itu, Budi Karya menuturkan pihaknya telah berkomunikasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi anomali cuaca lebih awal. Dengan demikian, operator penyeberangan pun dapat mempersiapkan diri dengan optimal atau menyesuaikan jadwal yang ada.

"Informasi soal prediksi cuaca kurang optimal yang lebih cepat ke masyarakat akan mempermudah mereka dalam menunda atau memajukan waktu keberangkatan mudik," jelas Budi. (Sumber: Bisnis.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prangko Seri Penanda Kota Buk Renteng, Jadi Kado HUT Sleman

Sleman
| Kamis, 16 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement