Advertisement

Jawab Kebutuhan Penyakit Kritis, Generali Luncurkan MCI Pro

Abdul Hamied Razak
Kamis, 21 Maret 2024 - 12:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Jawab Kebutuhan Penyakit Kritis, Generali Luncurkan MCI Pro Suasana peluncuran Multi-stage Critical Illness Protection atau MCI Pro, Kamis (21/3 - 2024). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA– Penyakit kritis seperti jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, hemofilia, thalassemia, leukemia, dan sirosis hati di Indonesia terus meningkat. Bahkan biaya penanganan kedelapan penyakit tersebut bisa mencapai puluhan triliun.

Edy Tuhirman selaku CEO Generali Indonesia mengungkapkan bahwa risiko penyakit kritis semakin besar baik di masa kini maupun masa depan dan masih berpotensi munculnya berbagai penyakit misterius baru.

Advertisement

Untuk itu, katanya, perlu disadari bahwa perencanaan keuangan perlu disiapkan untuk mengantisipasi risiko finansial dari potensi penyakit yang menganggu sistem dan fungsi organ tubuh.

BACA JUGA: Track Tribe Showdown 2024 Gugah Kesadaran Masyarakat soal Penyakit Langka

"Inovasi MCI Pro hadir untuk melindungi keluarga agar bisa lebih tangguh mempersiapkan masa depan. Produk asuransi tambahan ini juga hadir sebagai komitmen kami menjadi Lifetime Partner nasabah," ungkap Edy di sela peluncuran Multi-stage Critical Illness Protection atau MCI Pro, Kamis (21/3/2024).

Berdasarkan tren klaim Generali Indonesia klaim penyakit kritis di tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 32.35% dari sisi jumlah kasus, dan sebesar 34.16% dari sisi nominal klaim. Beberapa jenis penyakit kritis dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara, gagal ginjal kronis, sumbatan pembuluh darah jantung dan serangan jantung, serta stroke.

"Berbeda dari perlindungan penyakit kritis lainnya, perlindungan MCI Pro memperkenalkan manfaat inovatif yang bukan berdasarkan diagnosa nama penyakit yang terdaftar dalam polis, namun perlindungan berdasarkan sistem dan fungsi organ sehingga memiliki perlindungan yang lebih luas," ungkap Edy.

Saat ini, semakin berkembang penyakit kritis dan bahkan diduga masih banyak penyakit kritis yang belum teridentifikasi. Di sisi lain, secara global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan permasalahan kesehatan mencapai 68.000 jenis di mana sebanyak 6.172 jenis merupakan penyakit langka.

Semua jenis penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular dari keseluruhan kategori penyakit oleh WHO tersebut, berisiko menjadi penyakit kritis. Bahkan para ahli telah memperkirakan lima penyakit baru pada manusia muncul setiap tahun.

Sejalan dengan Edy, Praktisi dan Edukator Kesehatan Vito A. Damay mengungkapkan bahwa perkembangan globalisasi, urbanisasi dan perubahan lingkungan, telah memberikan perubahan dengan munculnya penyakit-penyakit infeksi baru.

"Penyakit-penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dan menyebar cepat di masyarakat. Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas dan memiliki beragam ekosistem serta perkotaan padat, telah menciptakan peluang interaksi antara manusia, hewan, dan vektor penyakit," katanya.

Hal itu juga yang menjadikan masyarakat memiliki kerentanaan dalam menghadapi berbagai penyakit baru yang muncul. "Melihat inovasi MCI Pro, saya merasa senang bahwa ada perusahaan asuransi yang sudah jeli melihat ke arah sana, dan saya merasa inovasi perlindungan ini belum pernah ada sebelumnya," tambah Vito.

"Saya berharap, perlindungan ini bisa menjadi jawaban atas kekhawatiran masyarakat sembari terus mengedukasi tentang pentingnya gaya hidup sehat sejak dini dan terus perkuat imunitas tubuh," tambahnya.

Sebagai informasi, perlindungan asuransi tambahan MCI Pro melindungi tujuh sistem organ tubuh yakni sistem kardiovaskular dan fungsi jantung, sistem dan fungsi hati, sistem dan fungsi ginjal, sistem pernapasan dan fungsi paru, sistem pencernaan, sistem sensorik, serta sistem syaraf dan fungsi neuromoskular.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Menhub Budi Karya Ajak Masyarakat Manfaatkan Kereta Bandara YIA

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement