Advertisement
Pembangunan Infrastruktur Data Bantu Wujudkan Ketahanan Pangan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pembangunan infrastruktur data dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan fokus terhadap isu ketahanan pangan dengan memonitor pertumbuhan tanaman pangan di seluruh Indonesia.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin mengatakan melalui satelit penginderaan jauh pihaknya dapat melihat gangguan yang dialami oleh tanaman hingga produksi dari tanaman tersebut.
Advertisement
"Kami gabungan dengan informasi-informasi sosial ekonomi yang bisa dibuat di dalam peta, sehingga ketahanan pangan tidak hanya sekadar kita memantau pertumbuhan tanaman padi, tetapi bagaimana dari sisi daya beli masyarakat, distribusi pangan dan sebagainya," kata Rokhis di Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Layanan geoinformatika yang kini dikembangkan BRIN bisa memuat semua data dalam satu peta yang dapat menggambarkan di mana saja daerah yang memiliki ketahanan pangan, sehingga pemangku kepentingan dapat segera melakukan intervensi untuk meningkatkan ketahanan pangan di sana.
BACA JUGA: Ada 17 Ruas Jalan Kawasan Wisata Rusak di Gunungkidul
Tak hanya aspek pangan, layanan itu juga bisa memberikan informasi kesehatan, seperti memberikan gambaran tentang di mana lokasi-lokasi fasilitas kesehatan yang kurang dan bisa mendeteksi di mana perlu ada penambahan fasilitas kesehatan.
"Geoinformatika dapat berperan di situ menggambarkan secara visualisasi dan pemetaan itu bisa digunakan," kata Rokhis.
Lebih lanjut dia mencontohkan teknologi yang familiar dikenal publik adalah Google Map. Aplikasi itu membantu umat manusia untuk mengarahkan tujuan mereka, bahkan memberikan informasi kepadatan lalu lintas.
"BRIN saat ini sedang membangun infrastruktur seperti itu dan melakukan berbagai riset ke arah sana," ujarnya.
Rokhis menuturkan geoinformatika merupakan gabungan dari ilmu dan teknologi komputer, ilmu sistem informasi, dan ilmu geografi yang digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan ilmu kebumian yang semakin kompleks dengan data yang besar. Di dalam ilmu geoinformatika, proses dari akuisisi, penyimpanan, pengolahan data, dan visualisasi informasi juga dikerjakan di dalam riset-risetnya.
"Kami mencatat perkembangan teknologi yang berkembang sekarang ini dengan perkembangan big data, kemudian perkembangan teknologi machine learning, dan perkembangan kecerdasan buatan. Ini merupakan teknologi kunci di dalam ilmu geoinformatika dan sangat membantu sekali," kata Rokhis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Eksespi Hakim Heru Hanindyo Ditolak, Sidang Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Dilanjutkan
- Ini Alasan KPK Belum Menahan Hasto Kristiyanto
- Vaksin dan Masker Dua Alat untuk Cegah Wabah HMPV dan Influenza
- Ini Kenaikan Biaya Haji Indonesia dari Tahun ke Tahun Sejak 2015
- 60 Kampus di Jerman Tak Lagi Gunakan Media Sosial X, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Polda Jateng Bongkar Makam Darso, Korban Dugaan Penganiayaan Polisi DIY
- Yusril Sebut MK Berpeluang Batalkan Parliamentary Threshold
- Hadapi Libur Panjang Akhir Januari 2025, KAI Tambah Jadwal Perjalanan Kereta Api, Cek Jadwalnya di Sini
- Tukar Minyak Jelantah Dapat Saldo e-Wallet dan Poin MyPertamina
- Nyalip Indonesia, Nilai Ekspor Meningkat 7,8 Kali Lipat, Vietnam jadi Raja Durian Baru di Dunia
- Pemeriksaan Hasto di KPK Tetap Berjalan Meski Ada Proses Gugatan Praperadilan
- Selesaikan Pendaftaran Tanah Rumah Ibadah, Menteri Nusron Menggelar Rakor dengan Organisasi Lintas Agama
Advertisement
Advertisement