Advertisement

Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total

Newswire
Minggu, 17 Maret 2024 - 10:37 WIB
Sunartono
Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total Sejumlah tim SAR gabungan mengirim logistik menggunakan perahu untuk warga korban banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah. - Antara - Yusuf Nugroho

Advertisement

Harianjogja.com, DEMAK—Tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kembali jebol mengakibatkan bencana banjir di Kabupaten Demak, meluas. Kondisi ini menyebabkan jalur pantura lumpuh total.

Koordinator Lapangan Penguatan dan Peninggian Tanggul Sungai Wulan Marsono di Demak, Minggu, tanggul jebol diperkirakan pada Minggu (17/3/2024) pukul 02.20 WIB.

Advertisement

Sebelum jebol, kata dia, debit air Sungai Wulan memang terus meningkat, bahkan pada Sabtu (16/3) pukul 24.00 WIB air sudah mendekati ketinggian tanggul yang sudah ditinggikan dan diperkuat.

"Debit sungai Wulan dalam kondisi meningkat," katanya.

BACA JUGA : Jalur Pantura Demak-Kudus Mulai Dibuka, Banjir di Jalanan Surut

Hal ini membuat kawasan pantura menjadi lumpuh total. Karena sepanjang jalan dipenuhi dengan banjir sehingga tak memungkinkan kendaraan melintas.

Sebelumnya Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang disebabkan adanya air sungai yang melimpas serta jebolnya tanggul sungai semakin meluas, yang sebelumnya ada 25 desa terdampak, meningkat menjadi 44 desa yang tersebar di delapan kecamatan.

"Kedelapan kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Demak ada tiga kelurahan, Sayung ada 12 desa, Mranggen lima desa, Karangawen empat desa, Dempet lima desa, Karanganyar dua desa, Wonosalam satu desa, dan Guntur ada 12 desa," kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M. Agus Nugroho Luhur P di Demak, Sabtu.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Demak, kata dia, awalnya karena curah hujan tinggi pada Rabu (13/3) malam, sehingga mempengaruhi debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat, mengakibatkan beberapa daerah di Demak terdampak banjir.

Selain itu, terdapat tanggul sungai di Desa Menur, Kecamatan Mranggen yang jebol, sehingga mengakibatkan pemukiman warga terdampak.

BPBD bersama sejumlah pihak terkait juga sudah melakukan evakuasi warga ke tempat pengungsian, baik di balai desa, pondok pesantren, tempat ibadah, serta rumah warga.

Untuk jumlah pengungsi semakin bertambah. Data BPBD per 15 Maret 2024 pukul 19.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi meningkat menjadi 2.163 orang dari sebelumnya hanya 499 jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement