Advertisement
Fenomena Ekuinoks Berpotensi Mengakibatkan Banjir IKN, Berikut Penjelasannya
![Fenomena Ekuinoks Berpotensi Mengakibatkan Banjir IKN, Berikut Penjelasannya](https://img.harianjogja.com/posts/2024/02/21/1165640/banjir.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Potensi banjir mengintai Pulau Kalimantan, termasuk salah satu kawasan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Situasi ini dapat terjadi karena pergerakan semu Matahari saat berada di garis khatulistiwa atau ekuinoks.
"Ketika matahari mulai bergeser ke ekuator, maka yang kemungkinan terjadi banjir kawasan ekuator, salah satunya IKN, siap-siap diguyur basah," ujar Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan saat dihubungi di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Advertisement
Ekuinoks merupakan fenomena astronomis ketika lintasan semuharian Matahari berada tepat di garis khatulistiwa atau ekuator bumi. Fenomena itu terjadi dua kali dalam setahun yakni 21 Maret dan 23 September.
Eddy menuturkan lama hujan saat fenomena ekuinoks berlangsung maksimal tiga hari, tetapi rata-rata hanya dua hari saja. Hujan turun saat Matahari menjelang ke garis ekuator Bumi. Menurutnya, jika ekuinoks terjadi pada 21 Maret 2024, maka hujan diperkirakan mulai turun pada tanggal 15 atau 16 Maret 2024.
"Nanti jangan kaget Samarinda banjir, Balikpapan banjir, IKN mulai terendam. Jangan kaget karena siklusnya memang begitu, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ini siklus (hujan) normal," kata Eddy.
Baca Juga
Progres Pembangunan Ibu Kota Negara di IKN Capai 55 Persen12.000 ASN
Pertama yang Dipindahkan ke IKN Tak Hanya Dapat Hunian Kedinasan
Sampai saat Ini, Pembangunan Istana Negara IKN 54,7 Persen
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa Monsun mengikuti angin dan angin mengikuti posisi Matahari. Ketika Matahari menuju garis ekuator, kata dia, artinya pusat tekanan rendah digeser ke bagian tengah bumi. Kondisi itu membuat massa uap air yang berasal dari berbagai wilayah, seperti Australia akan diarahkan ke garis ekuator membuat hujan mengguyur Pulau Kalimantan.
"Daerah seperti IKN basah terus dan mendung terus (saat ekuinoks). Puncak hujan terjadi dua kali dalam setahun," ujar Eddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182727/ka-yia-xpress.jpg)
Jadwal Kereta Bandara YIA Berikut Cara Membeli Tiketnya, Sabtu 27 Juli, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja,
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement