Advertisement

Guna Mencetak Generasi Emas 2045, Anggaran Pendidikan Perlu Ditambah

Newswire
Senin, 05 Februari 2024 - 22:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Guna Mencetak Generasi Emas 2045, Anggaran Pendidikan Perlu Ditambah Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan untuk mencetak generasi emas pada 2045, anggaran pendidikan di Indonesia perlu ditambah.

"Jelas harus ditambah. Jadi, kalau mau Indonesia Emas atau (menghasilkan) generasi emas, investasi di sektor pendidikan harus diutamakan. Yang namanya investasi pasti butuh anggaran. Nah, itu harus ditambah," katanya saat dijumpai seusai diskusi publik di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Advertisement

Menanggapi debat kelima Pilpres 2024 pada Minggu (4/2/2024), yang salah satunya mengangkat masalah pendidikan, Esther mengatakan anggaran di sektor pendidikan memang sudah mencapai 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), namun anggaran tersebut sebenarnya hanya 2% dari produk domestik bruto (PDB).

Esther mencontohkan Malaysia yang bahkan mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 10 persen dari PDB di negara tersebut. Oleh sebab itu, menurutnya, anggaran pendidikan idealnya mencapai 5% hingga 20% dari PDB.

Selain masalah anggaran pendidikan, Esther mengatakan masalah link and match kurikulum dengan dunia industri juga seharusnya dibahas dalam debat kelima pilpres.

Baca Juga

Jokowi Janjikan Tambah Anggaran Pendidikan untuk Mengejar Rasio Penduduk Lulusan S2 dan S3

Pemerintah Mematok Anggaran Pendidikan Rp660,8 Triliun di RAPBN 2024

Ada Isu Dana LPDP Disetop, Kemenkeu Buka Suara

Dia mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa persentase angkatan kerja di Indonesia yang berpendidikan tinggi hanya sebesar 12 persen. Dengan kata lain, mayoritas angkatan kerja merupakan masyarakat dengan berpendidikan rendah seperti SD, SMP, dan SMA. Esther pun khawatir kondisi tersebut dapat membawa bencana atau berdampak buruk pada saat Indonesia mendapatkan bonus demografi tahun 2045.

Oleh sebab itu, kata dia, calon angkatan kerja, harus dibekali pendidikan dengan bekal keterampilan yang tinggi dan sesuai. "Ini harusnya dikupas juga, apalagi kan kita banyak generasi Z nanti. Bagaimana nasib angkatan muda yang bisa mendapatkan pekerjaan, kalau angkatan muda tidak mendapatkan pekerjaan lalu mereka menjadi pengangguran," kata Esther.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Regenerasi Koreografer, Kundha Kabudayan Sleman Gelar Lomba Cipta Tari DI MGM

Sleman
| Sabtu, 27 April 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement