Advertisement

Proper Diklaim Mampu Bikin Industri Taat pada Prinsip Pelestarian Lingkungan, Ini Buktinya

Arief Junianto
Minggu, 21 Januari 2024 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Proper Diklaim Mampu Bikin Industri Taat pada Prinsip Pelestarian Lingkungan, Ini Buktinya Dirjen PPKLKLHK, Sigit Reliantoro. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) awalnya merupakan program pengawasan terhadap industri yang bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup.

Program ini kemudian berkembang untuk mendorong peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan, kerangka-kerangka kerja kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mengatasi persoalan-persoalan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar dengan tidak meninggalkan esensi utama ketaatan terhadap peraturan serta menjunjung tinggi kearifan lokal.

Advertisement

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengembangkan Proper menjadi empat kriteria penilaian meliputi ketaatan terhadap peraturan perundangan, eco-inovasi, inovasi sosial, dan green leadership.

Dirjen PPKL–KLHK, Sigit Reliantoro menjelaskan ketaatan terhadap peraturan dinilai untuk pengendalian pencemaran air, udara, pengelolaan limbah B3, perizinan lingkungan, kerusakan lahan,  pengelolaan sampah dan bahan B3.

Kriteria Eco-inovasi digunakan untuk mendorong efisiensi dalam pengelolaan sumberdaya dan keanekaragaman hayati.

Begitu pula kehadiran eco-inovasi menjadi sangat penting karena dapat mendorong peningkatan efisiensi biaya dalam produksi, penunjang maupun dalam biaya pengelolaan limbah.

“Itulah sebabnya eco-inovasi menjadi pembeda antara perusahaan yang memang benar-benar unggul dalam menunjukkan komitmen ketaatannya dengan perusahaan yang tidak unggul,” kata Sigit dalam keterangan tertulis, dikutip pada Minggu (21/1/2024).

Pasalnya, kata dia, eco-inovasi dalam Proper mengharuskan perusahaan untuk dapat menunjukkan unsur kebaruan, menguantifikasi dampak positif terhadap lingkungan, keuntungan ekonomi (penghematan biaya) serta pertambahan nilai (creating value) bagi karyawan, konsumen dan masyarakat. 

Penghematan Energi

Sigit menjelaskan, pada 2023 lalu, tercatat ada 1.193 eco-inovasi telah dilahirkan oleh perusahaan dengan penghematan total Rp158,54 triliun atau 23,4% lebih hemat dari 2022. Jumlah inovasi ini juga meningkat sebesar 36,8% dari tahun sebelumnya sejumlah 872 inovasi.

Eco Inovasi ini  mampu menghasilkan penghematan energi sebesar 554,8 juta GJ; penurunan emisi GRK sebesar 299,6 juta ton CO2eq; penurunan emisi konvensional sebesar 15,81 juta ton; reduksi limbah B3 sebesar 55,4 juta ton; 3R limbah non B3 sebesar 34,8 juta ton; efsiensi air sebesar 437,3 juta meter kubik; penurunan beban pencemaran air sebesar 6,03 juta ton dan berbagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati.

“Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan ini ternyata juga berdampak positif terhadap masyarakat. Pada 2023, tercatat Rp1,56 triliun telah bergulir di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat,” ucap Sigit.

Dampak positif lain, kata Sigit, kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) juga terus dilakukan.

Pada tahun ini, terdapat 20.052 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar Rp57,34 triliun. “Angka ini meningkat sebesar 23,9% dari sejak pertama kriteria ini diluncurkan pada Proper 2018 silam,” ujar dia.

BACA JUGA: Pertamina Sabet 9 Penghargaan Proper dari Kemen-LHK, Berikut Rinciannya

Disebutkan pula, keberhasilan Proper juga diakui banyak kalangan pimpinan perusahaan sebagai kawah candradimuka bagi perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, And Governance (ESG).

Misalnya Pertamina yang menduduki peringkat pertama dunia untuk kinerja ESG untuk subsektor integrated oil and gas. “Hal ini karena dorongan kuat atau di-push oleh Proper KLHK ,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement