Advertisement

Ternyata Begini Rahasia Struktur Bangunan Antigempa ala Jepang

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 04 Januari 2024 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Ternyata Begini Rahasia Struktur Bangunan Antigempa ala Jepang Ilustrasi rekaman seismik saat gempa bumi. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Beberapa hari yang lalu, Jepang diguncang gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,6, tepatnya pada Senin (1/1/2023). Akibatnya sejumlah bangunan pun rubuh hingga hancur.

Namun, beberapa bangunan yang lain tetap bertahan meski diguncang getaran yang kuat.

Advertisement

Ternyata, Jepang memang memiliki aturan yang kuat terkait dengan perizinan mendirikan bangunan. Hal ini terkait dengan keberadaan Jepang yang juga berada di lokasi seismik yang rawan gempa bumi.

Untuk bisa dinyatakan layak, pemerintah juga akan melakukan pemeriksaan keselamatan setiap 10 tahun sekali.

Lantas, apa yang menjadi alasan struktur bangunan di Jepang tahan gempa? Ini penjelasannya.

Jepang telah menerapkan adanya fitur yang menggunakan bantalan isolasi seismik. Bantalan ini bisa membuat tekanan pada struktur meminimalkan kerusakan.

Selain itu, bangunan di Jepang juga memiliki kerangka beton bertulang yang memberikan stabilitas tambahan dan perlindungan terhadap keruntuhan.

Aspek penting lainnya dari bangunan Jepang yang tahan gempa di Jepang adalah penggunaan sistem peringatan dini yang dapat mendeteksi gempa bumi dan mematikan gas dan listrik secara otomatis untuk mencegah kebakaran.

Melansir dari planradar, bangunan di Jepang harus memenuhi fitur umum tahan gempa seperti:

- Penggunaan rangka baja pada inti bangunan–berbeda dengan inti beton bertulang yang umum digunakan pada struktur bangunan barat.

- Penggunaan peredam diagonal, balok dan kolom baja dibandingkan kolom beton.

- Pendulum pada inti atau pada atap bangunan.

- Peredam dipasang di antara tingkat bangunan.

- Struktur jaring untuk membantu memperkuat bangunan.

- Sambungan T yang dibuat untuk mematahkan.

- Banyak bangunan baru juga terhubung dengan sistem peringatan dini di negara tersebut, yang mengingatkan penduduk akan adanya gempa yang akan datang.

- Penggunaan pintu lipat yang memberikan lebih banyak cara untuk melarikan diri.

- Lampu tertutup untuk melindungi orang jika bola lampu meledak.

Berikut ini adalah contoh struktur bangunan kuat yang harus digunakan di Jepang.

Struktur Taishin

Struktur ini merupakan desain dasar tahan gempa yang harus diikuti oleh setiap bangunan di Jepang. Setiap bangunan memiliki ketebalan minimal yang harus bisa menahan tekanan getaran tanah baik pada balok, pilar, dan dinding.

Namun, struktur ini memiliki kelemahan saat adanya gempa susulan, sehingga bangunan dengan struktur ini disarankan hanya pada bangunan bertingkat rendah.

Struktur Seishin

Struktur Seishin digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi. Biasanya rangka bangunan dengan struktur harus memiliki pondasi yang menempatkan peredam kejut, lapisan karet, atau isolator seismik di antara keduanya.

Struktur Menshin

Kemudian ada struktur Menshin yang fondasi bangunanannya bertumpu pada timah, baja, atau lapisan karet tebal yang memungkinkan pondasi dari bangunan bergerak dan meminimalkan pergerakan gempa dari rangka atas.

Metode konstruksi ini sering digunakan pada konstruksi bangunan menara tinggi serta apartemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai

Bantul
| Sabtu, 04 Mei 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement