Advertisement
Merapi Luncurkan Guguran Awan Panas, Boyolali Hujan Abu

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI—Gunung Merapi yang terletak di antara Kabupaten Sleman, DIY dan Boyolali, Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas, Jumat (8/12/2023) sore. Sesaat setelah itu, hujan abu bercampur air melanda wilayah sekitar Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali.
Dalam keterangan tertulis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) disebut awan panas guguran Merapi terjadi sekitar pukul 14.46 WIB.
Advertisement
“Masyarakat [diimbau] untuk tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik,” tulis dalam keterangan bergambar awan panas guguran, Jumat sore.
Ketua Tim Siaga Desa (TSD) Tlogolele, Selo, Boyolali, Karno, mengatakan hujan abu bercampur air terjadi di wilayahnya menyusul terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi sekitar pukul 15.15 WIB.
“Air jatuh bersama abu, sebelum kejadian tidak terdengar suara apa-apa. Ketebalan abu tidak bisa diukur karena langsung terbawa air,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, jaringan Harianjogja.com, Jumat.
BACA JUGA: Duh! 95% Petani di Bantul adalah Petani Gurem, Alih Fungsi Lahan Jadi Biangnya
Dalam video yang dikirimkan Karno kepada Solopos.com, hujan air bercampur abu membuat warna airnya seperti cokelat susu. Sementara itu, Kadus Stabelan, Tlogolele, Maryanto, juga membenarkan terjadi hujan abu bercampur air di dukuh terdekat Merapi di Boyolali tersebut.
Awan dan abu tebal menyelimuti langit Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, saat terjadi guguran awan panas Gunung Merapi, Jumat (8/12/2023). ist/TSD Tlogolele
“Saat ini masih terjadi hujan abu bercampur air,” kata Maryanto. Berdasarkan laporan BPPTKG terkait aktivitas Gunung Merapi, Jumat pukul 00.00 WIB-06.00 WIB, terjadi guguran sebanyak 39 kali dengan amplitudo 3-20 milimeter (mm) dan durasi 39,6 detik-111,32 detik.
Lalu gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak tiga kali dengan amplitudo 30 mm-35 mm durasi 10-11,4 detik. Gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm.
“Teramati 3 kali guguran lava Merapi ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1,500 meter. Teramati 1 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur 1.200 meter,” tulis keterangan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
- Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti Sumsel, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Ungkap Penyebabnya
- Sejoli Ditemukan Meninggal Dunia dalam Mobil di Jambi, Diduga Keracunan AC
- 1,7 Juta Pengemudi Ojol Belum Punya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Advertisement

Jadwal Perpanjangan SIM Keliling di Sleman, Jumat 9 Mei 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kecelakaan KA Harina vs Truk di Pelintasan Sebidang Kaligawe Semarang, 1 Orang Tewas
- Tangani Kebakaran Hutan, Modifikasi Cuaca Natrium Klorida Diperpanjang hingga 12 Mei 2025
- Kata Sandi Milik Kepala Pentagon Pete Hegseth Bocor Akibat Serangan Siber
- Menteri Budi Santoso Segera Terbitkan Permendag Baru, Mengatur Ekspor Impor hingga Perdagangan Dalam Negeri
- Polisi Kerahkan Ratusan Personel Jaga Sidang Kasus Hasto PDIP
- Merespons Gelombang PHK, Menaker Akan Optimalkan Platform SIAPKerja
- 1,7 Juta Pengemudi Ojol Belum Punya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
Advertisement