Advertisement
Solo Murakabi X Pen Postcard 2023 Bertajuk Solo dalam Bingkai Kartu Pos

Advertisement
SOLO—Secara historis, korespondensi mulai marak dengan kehadiran layanan pos di Solo pada pertengahan abad ke-19. Hal tersebut merupakan efek simultan dari lahirnya kebiasaan baru korespondensi dengan kartu pos di Hindia Belanda pada 1874. Adanya kartupos yang diterbitkan oleh dinas pos pemerintah menjadi era baru dalam komunikasi surat. Pada 1890-an kartu pos bergambar yang dicetak partikelir mulai bermunculan.
Potret kota Solo cukup banyak terpampang dalam visual kartu pos. Beberapa perusahaan di Solo seperti Boekhandel Vogel v.d. Heijde & Co., Toko Gebr. Haye, dan Solosche Snelpersdrukkerij Sie Dhian Hö menerbitkan kartu pos seri Solo. Tidak ketinggalan dari luar kota di antaranya Tio Tek Hong (Weltevreden) G. C. T. van Dorp (Semarang), dan De Gedeh (Weltevreden) yang menampilkan potret bangsawan Kraton Surakarta.
Advertisement
Menarik untuk dicermati, secara tidak langsung kartu pos merekam situasi pada masanya sekaligus perubahan-perubahan pada masa mendatang. Visualisasi dan informasi tersurat dalam lembaran-lembaran kartu pos dapat digunakan untuk menelusuri dinamika sebuah kota dan kehidupan masyarakat yang luput terdokumentasi, baik secara tertulis maupun visual. Oleh karena itu, kartu pos tidak hanya sebagai media korespondensi semata tetapi juga visualisasi arsip sejarah.
Dukungan penuh diberikan UPTD Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta untuk merespons koleksi arsip dari kartu pos seri Solo melalui gelaran perdana Solo Murakabi. Sementaraitu, Pen & Postcard menjadi langkah konkret Komunitas Jejak Kartu Pos untuk mendekatkan kembali kartu pos dan tinta kepada Masyarakat. Selanjutnya sinergi antaradinas dan komunitas ini diwujudkan dalam pameran Solo Murakabi x Pen & Postcard 2023 bertajuk Solo dalam Bingkai Kartu Pos di Museum Radya Pustaka Surakarta.
Persamaan tekad untuk menjadikan Kota Surakarta sebagai ruang pariwisata,riset, damai, serta diskusi menjadi kunci kolaborasi dalam gelaran kegiatan ini. Pameran Solo dalam Bingkai Kartu Pos tidak sekadar menghadirkan potret lawas Kota Solo, diharapkan publik dapat menginterpretasikan masing-masing untuk membaca segala kemungkinan sejarah.
“Dari kartu pos kita dapat menelisik tentang sejarah kota dan juga keadaan situasional pada waktu itu, dan tercatat penggemar kartupos di Indonesia dalam wadah komunitas kartu pos tercatat sekitar 9.000 anggota dan sekitar 805.000 untuk seluruh dunia,” imbuh Uul Jihadan Founder Jejak Kartu Pos, Kamis (23/11/2023)
Bonita Rintyowati Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Yogyakarta mengatakan pameran ini merupakan kolaborasi dengan komunitas dan penyimpan barang yang dulunya beririsan dengan masyarakat. “Hal ini seperti lorong waktu menjahit ingatan untuk selalu rindu dan dipelajari. Dari lembar kertas yang beredar dapat memberikan manfaat dan menarik wisatawan hadir ke kota Solo. Sekitar 100-an kartu pos tentang Solo atau Surakarta kami sajikan dalam pameran dan juga koleksi arsip dari Museum Radya Pustaka,” katanya.
Turut membuka Reception Art Solo Dalam Bingkai Kartu Pos Aryo Widyandoko, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. “Dari sini kita bisa mempelajari dari selembar kartu pos dapat berbicara dulu, kini dan masa depan, dan bercerita tentang keadaan Solo. Sehingga ini sangat menarik untuk menjadikan museum selalu hidup sebagai ruang kreatif, diskusi serta banyak dinikmati. Pada 2022 lalu Surakarta pernah terekam melalui Benda Pos seri Prajurit Kraton Surakarta yang diterbitkan oleh KementerianKomunikasi dan Informatika Indonesia, ” ujarnya.
Gelaran pameran Solo dalam Bingkai Kartu Pos kali ini di kuratori oleh Nanang Setiawan dan Martha Setyowati yang berlangsungdari 21 – 30 November 2023 di Museum Radya Pustaka. Adapun murakabi berasaldaribahasa Jawa yang berarti memberikan untung, bermanfaat, memberikan rezeki. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 100 Orang Lebih Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Utara
- Kakak Beradik Ditemukan Meninggal Dunia Berpelukan di Perkebunan Pesisir Barat Lampung, Penuh Luka Tidak Wajar
- Penyeludupan 1,2 ton Kokain dan 795 Kilogram Sabu di Kepri, BNN Lakukan Penyelidikan
- Polisi Tangkap Belasan Anggota Ormas yang Menguasai Parkir Liar di Wisma Atlet Jakarta, Omzet per Bulan Rp90 Juta
- Kementan Alokasikan Rp5 Triliun untuk Serap 1 Juta Ton Jagung
Advertisement

Hujan Deras Sebabkan Kerusakan di Beberapa Wilayah, BPBD DIY: Sleman Paling Parah
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Penyelidik KPK Sebut Hasto Kristiyanto Aktor Intelektual Kasus Penyuapan Anggota KPU, Ini Komentarnya
- PDIP Minta Kepala Daerah yang Diusung Wajib Menghayati Nilai-Nilai Partai
- Kasus Korupsi Pengadaan Meja Kursi Sekolah Dasar, Mantan Wali Kota Semarang Mbak Ita Jadi Saksi
- Jurnalis Banyak Kena PHK, Menteri Komdigi Tampung Masukan Pekerja Media Massa
- Pendamping PKH Diminta Jangan Hanya Bagikan Bansos
- Gelar Agen Pareto Meet Up Area Tegal, Pegadaian Hadirkan Agen Berprestasi Nasional
- Kementan Alokasikan Rp5 Triliun untuk Serap 1 Juta Ton Jagung
Advertisement