Deretan Kota yang Tenggelam Lebih Cepat, Ada Jakarta dan Semarang
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Awal tahun ini, sebuah studi berdasarkan data satelit menemukan bahwa New York akan tenggelam dengan kecepatan yang relatif cepat, yaitu 1-2 milimeter per tahun di seluruh kota, dengan beberapa daerah perkotaan yang akan tenggelam lebih cepat daripada yang lain.
Menurut tim peneliti, salah satu faktor penyebabnya adalah beratnya gedung-gedung bertingkat di kota ini. Faktor penyebab kota-kota bisa tenggelam bisa beragam, mulai dari beratnya bangunan hingga pemompaan air tanah yang berlebihan.
Advertisement
Penurunan permukaan tanah terjadi ketika aktivitas manusia atau kekuatan alam menyebabkan sebagian permukaan bumi turun. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah baik di daratan maupun di pantai.
Meskipun penurunan permukaan tanah memiliki banyak penyebab (termasuk aktivitas manusia seperti memompa air tanah dan membangun kota di atas sedimen lunak), penurunan permukaan tanah biasanya bukan akibat langsung dari perubahan iklim.
Pada 2022, sebuah tim mengukur tingkat penurunan permukaan tanah di 99 kota pesisir yang terancam banjir karena tenggelam, menggunakan data satelit yang dikumpulkan antara tahun 2015 dan 2020. Mereka menemukan bahwa di sebagian besar kota, sebagian daratannya tenggelam lebih cepat daripada kenaikan permukaan air laut, yang berarti bahwa kota-kota tersebut dapat berisiko mengalami banjir lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Penurunan permukaan tanah yang paling cepat terjadi di Asia Selatan, Tenggara, dan Timur. Namun, penurunan permukaan tanah yang cepat juga terjadi di Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Australia," tulis tim peneliti dalam studi mereka mengutip laman IFL Science, Kamis (2/11/2023).
"Aktivitas manusia, terutama pengambilan air tanah kemungkinan besar menjadi penyebab utama penurunan permukaan tanah ini," tambahnya.
Tianjin, Tiongkok, ditemukan sebagai kota yang mengalami penurunan permukaan tanah paling cepat, yaitu 5,22 cm (2,06 inci) per tahun, diikuti oleh Semarang, Indonesia dengan laju penurunan permukaan tanah sebesar 3,96 cm (1,56 inci) per tahun, dan Jakarta dengan laju penurunan permukaan tanah sebesar 3,44 cm (1,35 inci) per tahun.
Satu-satunya kota di Amerika Serikat yang masuk dalam 10 besar adalah Houston yang mengalami penurunan sebesar 1,95 cm (0,77 inci) per tahun. Namun, kota yang tidak diragukan lagi tenggelam paling cepat adalah Meksiko.
BACA JUGA: Alami Kebocoran, Kapal Cepat Rute Nusa Penida - Sanur Tenggelam
Sebuah studi pada 2021 menunjukkan bahwa kota ini telah tenggelam dengan kecepatan yang cukup konstan, yaitu 50 cm (19,69 inci) per tahun sejak tahun 1950. Penurunan permukaan tanah ini bukan karena pemompaan air tanah, tetapi karena pemadatan dasar danau yang kaya akan tanah liat, yang menjadi dasar pembangunan kota Meksiko.
"Pada 2020, rata-rata bagian atas akuifer telah dipadatkan sebesar 17% dan kami memperkirakan bahwa dalam kondisi saat ini, diperlukan waktu sekitar 150 tahun untuk mencapai pemadatan penuh, yang akan mengakibatkan penurunan muka air tanah hingga 30 meter," tulis tim peneliti dalam makalahnya.
"Meskipun permukaan air dapat dinaikkan, tidak ada harapan untuk memulihkan sebagian besar elevasi yang hilang dan kapasitas penyimpanan air tanah yang hilang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Catatan Hitam Pilkada, Pelajar Meninggal Dunia dalam Kericuhan Saat Kampanye Terbuka di Bima
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Presiden Filipina Sebut Upaya Banding Vonis Mary Jane Jadi Penjara Seumur Hidup Berhasil
- Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
- Pekan Depan Dipanggil, Firli Bahuri Diminta Kooperatif
Advertisement
Advertisement