Presiden Turki Sebut Serangan Israel di Gaza Tindakan Pembantaian
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut serangan Israel di Gaza sudah melampaui batas-batas hak membela diri dan telah berubah menjadi tindakan penindasan, kekerasan, pembantaian, dan kekejaman.
“Tidak ada seorang pun yang mengharapkan kita untuk tetap diam ketika kekejaman terjadi di depan mata kita,” kata Erdogan dalam pertemuan Dewan Keluarga Turki di ibu kota Ankara, Kamis, waktu setempat
Advertisement
Erdogan juga mengkritik Uni Eropa (EU) karena gagal mendorong gencatan senjata di Gaza.
"Berapa banyak lagi anak-anak yang harus mati agar Komisi EU menyerukan gencatan senjata?” ujar dia.
“Berapa banyak lagi bom yang harus jatuh di Gaza agar Dewan Keamanan PBB dapat mengambil tindakan?” tambahnya, melanjutkan kritiknya terhadap ketidakefektifan badan tersebut.
BACA JUGA: Perang Hamas vs Israel: 4.137 Warga Palestina Meninggal Dunia, 13.000 Terluka
Juru bicara utama Komisi Eropa untuk urusan luar negeri, Peter Stano, pada Rabu mengatakan bahwa EU belum menyerukan gencatan senjata karena “serangan-serangan” yang masih terus berlangsung dari kelompok Palestina Hamas.
Stano menegaskan kembali posisi EU dan dukungannya terhadap Israel.
“Mereka yang dengan mudah memberikan penghakiman terhadap hak asasi manusia dan kebebasan ketika ada kesempatan telah mengabaikan hak hidup kaum tertindas di Gaza selama 19 tahun,” ucap Erdogan.
Dia mengatakan bahwa sejak konflik Israel-Hamas dimulai hampir tiga pekan lalu, disertai dengan penghentian layanan-layanan penting di Jalur Gaza, Turki telah mengirimkan lebih dari 200 ton bantuan ke Gaza melalui Mesir.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah mulai mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza, tetapi bantuan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk di wilayah kantong tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi dan SBY Tak Hadir dalam Kampanye Akbar Satu1n Jakarta, Ridwan Kamil: Dukungan Tetap
- Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
- Dikawal 4 Jet Tempur PEA, Pesawat Presiden Prabowo Mendarat di Abu Dhabi
- Temui Pemerintah Arab Saudi, Menteri Agama Bahas Haji 2025
- Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
- Mendes Yandri Akan Lakukan Digitalisasi Pengawasan Dana Desa
- Prediksi BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement