Advertisement
Pengamat Ekonomi Sebut 3 Hal Ini Jadi Penyebab Harga Beras Sulit Turun
 Ilustrasi - Bisnis
                Ilustrasi - Bisnis
            Advertisement
Harianjogja.com, SURABAYA—Meski pemerintah telah berupaya untuk menekan harga melalui pasar murah, pengamat ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) Wisnu Wibowo memperkirakan harga beras untuk saat ini masih akan sulit turun.
Wisnu menjelaskan setidaknya terdapat beberapa alasan sulitnya harga beras turun di antaranya jumlah produksi beras yang turun karena faktor hama dan El Nino, serta luas tanam yang semakin menyempit.
Advertisement
“Data Dinas Pertanian dan BPS memang mencatat ada surplus produksi beras, tetapi jumlahnya berbeda dibandingkan tahun lalu,” katanya, Rabu (27/9/2023).
Data BPS mencatat, produksi padi pada 2021 mencapai 9.789.587,67 ton sedangkan pada 2022 mencapai 9.686.760,38 ton yang berarti ada penurunan. Sedangkan tahun ini, berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, sepanjang Januari-Agustus 2023 Jatim memproduksi padi 9.299.226 ton Gabah Kering Giling (GKG), dan menghasilkan beras sebanyak 5.960.804 ton.
Sementara rata-rata konsumsi beras di Jatim 261.338 ton/bulan atau mencapai 2.090.704 ton beras selama Januari-Agustus 2023, sehingga sepanjang tahun ini, Jatim mengalami surplus beras sebanyak 3.870.100 ton. Jatim pun memproyeksikan produksi beras selama September-Desember nanti akan mencapai 1.293.452 ton, dan akan ada surplus 248.100 ton.
“Kalaupun ada angka surplus, tapi mungkin permintaan pasar tidak demikian karena secara logika harga beras naik disebabkan permintaan naik tetapi stok berkurang. Sementara sejumlah negara juga telah membatasi ekspor beras mereka, termasuk ke Indonesia,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, ada dugaan bahwa beras petani yang diserap pemerintah tidak banyak, dan petani memilih jual beras ke pihak lain. Bisa Jadi juga ada oknum-oknum distributor beras sekala besar yang memainkan harga dan distribusinya.
“Ini yang harus segera diungkap agar harga beras ini kembali normal,” imbuhnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Ketersediaan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per 27 September 2023, harga beras medium di Jatim rerata Rp11.539/kg, harga tertinggi terjadi di Sumenep Rp13.000/kg dan terendah di Malang Rp10.783/kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Besok, 2 Kereta Pusaka Keraton Jogja Berusia Ratusan Tahun Diarak
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul, Jumat 31 Oktober 2025
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA, 31 Oktober 2025
- Angka Stunting di Gunungkidul Diklaim Terus Menurun
- Pemda DIY Siapkan Transformasi Pariwisata
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo, Jumat 31 Oktober 2025
- Jojo Melaju ke Perempat Final Hylo Open 2025
- Kirab Budaya dan Lomba Gunungan MAN 1 Bantul di Hari Santri Nasional
Advertisement
Advertisement





















 
            
