Advertisement
Main Layang-Layang Memang Asyik, Tapi Jangan Sampai Kena Listrik

Advertisement
SEMARANG—Bulan Mei hingga September identik dengan musim kemarau. Masyarakat baik dari tua hingga muda saat ini sedang menggemari permainan layang-layang. Namun, tahukah Kamu bahwa bermain layang-layang di dekat jaringan listrik sangat berbahaya dan dapat menyebabkan listrik padam.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Mochamad Soffin Hadi menyampaikan frekuensi gangguan akibat layang-layang meningkat dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.
Advertisement
"Selama 1 bulan terakhir di bulan Agustus-September, dari total 224 kali gangguan kelistrikan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sebanyak 31 gangguan disebabkan oleh layang-layang. Bahkan dari sisi Saluran Udara Tegangan Tinggi/ Ekstra Tinggi (SUTT/SUTET) terdapat total 14 gangguan dimana dari jumlah tersebut 13 gangguan disebabkan oleh layang-layang," ujar Soffin.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk dapat bijak dan lebih berhati-hati dalam bermain layang-layang.
"Kami mohon pengertian serta bantuan dari masyarakat, untuk bisa mengedukasi putra-putrinya mencari lokasi yang lapang dan jauh dari jaringan listrik saat bermain layang-layang. Jangan menggunakan layang-layang/ senar yang berbahan konduktor seperti kabel tembaga, besi atau alumunium," Tuturnya.
Pihaknya menambahkan PT PLN (Persero) mengoperasikan jaringan kelistrikan SUTM sepanjang 55.000 kilometer sirkuit (kms) dan SUTT/SUTET sepanjang 6.600 kms yang tentunya membutuhkan peran serta langsung dari masyarakat dalam menjaga pasokan listrik agar tetap andal dan berkualitas.
Menurut Soffin selain dapat mengganggu jaringan listrik, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga berpotensi membahayakan nyawa manusia.
"Senar/ benang layang-layang yang berbahan dasar konduktor listrik seperti kawat/ benang yang bersifat konduktor jika terkena jarigan listrik dapat langsung mengalirkan listrik ke manusia. Hal ini juga dapat terjadi jika adik-adik atau bapak ibu mengambil layangan yang tersangkut di jaringan listrik menggunakan tongkat/ alat yang bersifat konduktor (penghantar listrik). Hal ini tentunya sangat berbahaya sekali, dan dapat menyebabkan kematian," tutupnya.
Selain bahaya yang telah disebutkan di atas, bermain layang-layang di dekat jaringan listrik juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik hingga padam meluas. Oleh karena itu, sangat penting untuk bermain layang-layang dengan aman dan bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa tips bermain layang-layang dengan aman:
- Pilihlah lokasi yang lapang dan jauh dari jaringan listrik.
- Jangan menggunakan layang-layang atau senar yang berbahan konduktor.
- Lindungi mata Anda dengan kacamata hitam atau kacamata pelindung saat bermain layang-layang.
- Berhati-hatilah saat bermain layang-layang di dekat jalan raya atau area lalu lintas.
- Jangan bermain layang-layang saat cuaca buruk, seperti hujan atau angin kencang.
PLN sangat mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menjaga jaringan listrik agar tetap aman dan berfungsi dengan baik. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan jaringan listrik agar pasokan listrik tetap andal dan berkualitas. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement