Advertisement
Rusia Berambisi Tinggal di Bulan melalui Peluncurkan Luna-25

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Badan antariksa negara Rusia Roscosmos belum lama ini meluncurkan ekspedisi bulan pertamanya dalam 50 tahun pada Jumat 11 Agustus. Peluncuran Luna-25 ini berambisi menjajaki kemungkinan bisa tinggal lama di bulan.
"Rusia tidak hanya kembali ke Bulan, tetapi mengambil langkah untuk tinggal di sana dalam waktu yang lama," tulis Roscosmos dalam pernyataan bersama dengan kantor berita negara Rusia TASS.
Advertisement
Misi Luna-25 tak berawak bertujuan ke bulan bagian kutub selatan, yang diyakini para ilmuwan dapat berisi air, meningkatkan kemungkinan koloni manusia di bulan di masa depan.
Namun menurut para analis, menganggap tujuan Rusia meluncurkan Luna-25 lebih politis daripada ilmiah.
Baca juga: Bayi Tertukar di Bogor, Ketahuan Setelah 1 Tahun, Kok Bisa? Berikut Kronologinya
"Luna-25 saat ini memainkan peran psikologis dan propaganda bagi Kremlin. Perlu untuk menunjukkan bahwa ia mampu melakukan sesuatu bahkan tanpa barat," kata Pavel Luzin, pakar industri kedirgantaraan Rusia, kepada Guardian.
Sanksi internasional setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina telah merugikan program luar angkasa Moskow. Luna-25 menawarkan kesempatan untuk merebut kembali kejayaan yang hilang saat isolasi Rusia semakin dalam.
Waktu peluncuran juga menunjukkan harapan Rusia untuk membuktikan dirinya dalam perlombaan kompetitif.
Pada bulan Juli, India meluncurkan Chandrayaan-3, misi lain ke kutub selatan bulan yang sebelumnya belum dijelajahi.
Sementara peluncuran kedua dijadwalkan pada akhir Agustus, Roscosmos mengatakan bahwa "jika berhasil", Luna-25 akan menjadikan Rusia negara "pertama" yang mendarat di bulan bagian kutub selatan. "Ada cukup ruang untuk semua orang di bulan," kata Roscosmos dalam pernyataan yang dipublikasikan Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
- Polisi Tetapkan Lisa Mariana sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
- Museum Louvre Dirampok, Sembilan Perhiasan Dibawa Kabur
- Pengembangan Daerah Transmigrasi, Kementrans Anggarkan Rp300 Miliar
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Pengamat Sebut Diskon Tarif Pesawat Nataru Tak Berdampak Signifikan
- Top Ten News Harianjogja.com Minggu 19 Oktober 2025
- Warga Diajak Menelusuri Peninggalan Hindu-Buddha di Bantul
- Persebaya Kalah 1-3 dari Persija, Begini Kata Pelatih
- Menikmati Sunrise di Candi Borobudur, Akses Dibuka Setiap Hari
- Ribuan Orang Gelar Aksi Tolak Kebijakan Pemerintah di New York
- Dugaan Pemerkosaan Siswi SMK di Bantul Naik ke Tahap Penyidikan
Advertisement
Advertisement