Advertisement
Putin Kerahkan Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia Bulan Depan
Senjata nuklir. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa senjata nuklir taktis akan dikerahkan ke Belarusia pada Juli mendatang.
Rusia akan mulai mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarus setelah fasilitas penyimpanan khusus disiapkan pada 7 Juli hingga 8 Juli, kata Putin pada Jumat (9/6/2023). Ini merupakan langkah pertama Moskow untuk hulu ledak di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet.
Advertisement
Putin mengumumkan pada bulan Maret bahwa dia telah setuju untuk menyebarkan senjata semacam itu di Belarusia, menunjuk pada penyebaran senjata nuklir taktis Amerika Serikat (AS) di sejumlah negara Eropa selama beberapa dekade.
"Semuanya berjalan sesuai rencana," kata Putin kepada Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, membahas penyebaran nuklir yang direncanakan saat retret musim panas pemimpin Rusia di resor Laut Hitam Sochi.
BACA JUGA: Rusia Tuding Ukraina Dalang Penyerangan Drone ke Kediaman Putin
"Persiapan fasilitas yang relevan berakhir pada 7 Juli hingga 8 Juli, dan kami akan segera memulai aktivitas terkait penyebaran jenis senjata yang sesuai di wilayah Anda," kata Putin, menurut transkrip pernyataan Kremlin.
Lukashenko berkata, "Terima kasih, Vladimir Vladimirovich."
Lebih dari 15 bulan memasuki perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, Putin mengatakan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya memompa senjata ke Ukraina sebagai bagian dari perang proksi yang meluas yang bertujuan untuk membuat Rusia bertekuk lutut.
Putin menganggap perang sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup Rusia dalam menghadapi NATO yang terus berkembang. Dia telah memperingatkan Barat bahwa Moskow tidak akan mundur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina tidak akan berhenti sampai setiap tentara Rusia terakhir dikeluarkan dari negaranya, dan ingin bergabung dengan NATO sesegera mungkin.
Langkah nuklir Putin diawasi ketat oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di Eropa dan oleh China, yang telah berulang kali memperingatkan penggunaan senjata nuklir dalam konflik tersebut.
Amerika Serikat telah mengkritik penyebaran nuklir Putin tetapi mengatakan tidak berniat mengubah posisinya pada senjata nuklir strategis dan juga belum melihat tanda-tanda Rusia bersiap untuk menggunakan senjata nuklir.
Perang di Ukraina telah memicu apa yang Moskow dan Washington katakan sebagai krisis hubungan terdalam sejak Perang Dingin.
Pernyataan nuklir Putin telah menimbulkan keprihatinan khusus.
Sumber: Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, Harga Tiket Bus Jurusan Jakarta Naik 10 Persen
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Penembakan Massal di Afrika Selatan, 10 Orang Tewas
- Cegah Banjir, BPBD Gunungkidul Pasang EWS di Kali Oya
- Avatar: Fire and Ash Puncaki Box Office, Raih Rp573 Miliar
- Hokky Caraka Cetak Brace, Persita Gilas Persik 3-0
- Jadwal dan Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta
- PSM vs Malut United 0-1: Gol Cepat David da Silva Antar 3 Besar
- Malaysia Gelar Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja
Advertisement
Advertisement



