Advertisement
Diresmikan 2 Juni, KRI Bung Karno Punya Persenjataan Lebih Lengkap
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—TNI meresmikan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno yang dilakukan bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila hari ini, Kamis (1/6/2023).
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menjelaskan tugas pokok kapal perang Republik Indonesia (KRI) teranyar TNI AL, KRI Bung Karno-369, untuk peperangan permukaan dan peperangan antiserangan udara.
Advertisement
Oleh karena itu, KRI Bung Karno-369 nantinya akan dilengkapi dengan persenjataan yang lebih lengkap dibandingkan dengan KRI pendahulunya, KRI Barakuda-633.
“Kapal ini nanti akan dilengkapi sesuai dengan fungsi, asasi dari korvet itu sendiri, tetapi tugas pokoknya lebih ke arah peperangan permukaan dan peperangan antiudara. Jadi, nanti dilengkapi dengan peluru kendali, baik surface-to-surface missile untuk antipermukaan kemudian meriamnya juga diganti dengan kaliber yang lebih besar dan dilengkapi dengan surface-to-air missile untuk antiudara,” kata Muhammad Ali saat jumpa pers selepas acara peresmian KRI Bung Karno-369 di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Mafia Tanah Kas Desa Diduga Kelola 25 Titik Perumahan, Satpol PP: Masih Ditelusuri
Beberapa tipe senjata yang akan memperkuat KRI Bung Karno-369, di antaranya satu Meriam Leonardo 40 mm, dua senapan mesin berat 20 mm, dan dua peluncur rudal permukaan ke udara, torpedo, dan sonar.
KRI itu juga akan dilengkapi dengan perangkat untuk membawa helikopter Panther, dan helideck — tempat
mendarat helikopter — yang mirip seperti di KRI Bung Tomo-357.
Kepala Staf TNI AL pada kesempatan yang sama menyampaikan dia juga mempertimbangkan perlunya melengkapi persenjataan KRI Bung Karno-369 untuk ancaman serangan di bawah permukaan air.
“Nanti kami lihat peruntukkannya, apakah memang perlu, karena beberapa tugas korvet yang spesifik untuk hanya peperangan antikapal permukaan, dan antiudara saja, dan ada khusus untuk multi-purpose sampai dengan peperangan antikapal selam,” kata Laksamana Ali.
Sistem Komunikasi Lengkap
Dalam sesi jumpa pers yang sama, Kasal menambahkan KRI Bung Karno-369 juga diperkuat dengan sistem komunikasi yang lengkap.
“Sistem komunikasi pasti akan dilengkapi PIT [Pusat Informasi Tempur], juga akan dilengkapi, lengkap selain sensor, peralatan navigasi, komunikasi lengkap termasuk komsat [komunikasi satelit], dan VSAT. Jadi, dia bisa berhubungan dengan semua, baik itu dengan pesawat, dengan kapal, maupun dengan kapal selam,” kata Kepala Staf TNI AL.
Dia juga menyebut KRI Bung Karno-369, yang diresmikan oleh Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, ditugaskan untuk memperkuat Komando Armada I yang bermarkas di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Namun, selama masa damai, KRI itu juga digunakan sebagai kapal kepresidenan.
“Dalam kondisi damai, ini lebih diperuntukkan untuk kapal kepresidenan, tetapi apabila situasi mendesak, bisa saja digunakan untuk keperluan kombatan, full mission untuk tempur,” kata Kasal.
KRI Bung Karno-369 merupakan kapal perang yang dibuat di Batam, Kepulauan Riau, oleh perusahaan dalam negeri PT Karimun Anugrah Sejati. Proses pembuatan kapal menghabiskan waktu selama 1 tahun, terhitung sejak masa pemesanan pada 21 Juni 2022.
Dalam masa pembuatan selama 12 bulan itu, produsen kapal tidak hanya mampu membuat KRI, tetapi juga merampungkan uji sea acceptance test (SAT), harbour acceptance test (HAT), FFBNW (fit for but not with), sampai delivery (pengiriman) dari galangan kapal di Batam menuju Jakarta.
KRI Bung Karno, yang panjangnya 73 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5 meter, memiliki bobot 650 ton. Kapal perang itu, yang diawaki oleh 55 personel, mampu berlayar dengan kecepatan 22 knot, sampai kecepatan maksimalnya 24 knot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tok! Taspen Resmi Salurkan THR Pensiunan ASN per 22 Maret 2024
- 14 Proyek Strategis Nasional Disetujui Presiden Jokowi, Ini Daftarnya
- Perangi Mafia Tanah, AHY: Mafia Tanah Hambat Investasi dan Rugikan Rakyat
- Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari, Ini Penyebabnya
- Tanggul Sungai Wulan Jebol, Jalan Pantura Demak Lumpuh Total
Advertisement
Pemda DIY Bahas Rencana Berikan Insentif Ternak Mati karena Antraks
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Kejagung Beberkan Dugaan Korupsi Rp2,5 Triliun Libatkan 4 Perusahaan Penerima Kredit LPEI
- 4.200 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir Pantura Demak dan Kudus
- Golkar Minta 5 Kursi Menteri kepada Prabowo, Demokrat: Harusnya Tunggu Pengumuman Resmi KPU
- Kasus Free Pemenangan Tender Proyek, KPK Periksa Lagi Eks Wali Kota Bandung
- Baku Tembak dengan OPM, Satu Prajurit TNI Meninggal Dunia
- Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri Direvisi, Ini Komentar Bea Cukai
- Tinggal 2 Hari, Begini Hasil Modifikasi Cuaca BNPB di Semarang
Advertisement
Advertisement