Advertisement
Merek Non Tradisional Perlu Diberi Perlindungan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM mengupayakan adanya perlindungan terhadap merek tradisional yang digunakan sebagai pengembangan brand suatu karya atau produk. Diskusi dengan melibatkan berbagai pihak perlu dilakukan untuk menampung berbagai masukan.
Salah satunya melalui Webinar IP Talks Brand (H)ours Pelindungan Merek Non Tradisional yang digelar pada Rabu (31/5/2023). Diskusi ini membahas tentang isu-isu pelindungan terhadap merek non tradisional di Indonesia sehingga dapat membangun kesadaran untuk bangga dan cinta akan merek Indonesia.
Advertisement
“Selain itu, dibahas juga ruang lingkup perkembangan pelindungan merek non tradisional, misalnya mengenai hal yang dimaksud pelanggaran dalam penggunaan merek non tradisional, juga untuk mendapatkan saran masukan dari praktis mengenai pelindungan merek non tradisional di masa mendatang,” kata Direktur Merek dan Indikasi Geografis Kemenkum HAM Kurniaman Telaumbana dalam keterangan tertulis, Selasa.
Ia menjelaskan identitas merek tidak hanya dikenal dalam wujud gambar, huruf, kata, angka, logo, atau kombinasi warna saja. Namun juga menggunakan tanda identitas kepada suatu produk atau perusahaan itu sendiri dalam wujud hologram, tiga dimensi, suara, ataupun aroma yang kemudian dikenal sebagai merek tradisional.
Penggunaan Merek Non Tradisional dalam membangun brand dimaksudkan untuk lebih memberikan kesan identitas dan pembeda pada produk ataupun perusahaan tersebut. Upaya regulasi berupa pendaftaran dan pelindungan terhadap merek non tradisional diperlukan sebagai bagian hukum dalam kepemilikan merek non tradisional dan upaya pencegahan dari proses pelanggaran seperti pemalsuan.
“Pembicara dari praktisi hingga pakar di lingkup merek non tradisional, antara lain M. Arief Budiman [CEO Petakumpet Creativerse] dan Justisiari P.Kusumah [Managing Director, K&K Advocates]. Sekaligus menghadirkan R. Syaifullah Hadiyanto selaku pemeriksa Merek ahli utama, DJKI Kemenkumham,” ujarnya.
Webinar ini merupakan seri kelima dan akan dilaksanakan pada Rabu, 31 Mei 2023 pada pukul 09.30 WIB hingga selesai. Diikuti oleh para pengusaha, brand agency, praktisi, peneliti atau akademisi, instansi terkait pelindungan kekayaan intelektual, konsultan, hingga pemilik objek kekayaan intelektual .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement