Advertisement
Sering Merugikan Masyarakat, AAJI akan Blacklist Agen Asuransi yang Nakal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) akan menindak tegas agen pemasar asuransi yang merugikan nasabah. agen asuransi jiwa yang tergabung dalam AAJI juga wajib memiliki sertifikat AAJI serta mengikuti pelatihan.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan agen asuransi jiwa yang tergabung dalam naungan AAJI wajib memiliki sertifikat AAJI serta mengikuti pelatihan yang diselenggarakan dari AAJI maupun perusahaan asuransi itu sendiri.
Advertisement
Oleh karena itu, imbuh Budi, AAJI tidak mentolerir perbuatan agen asuransi yang berbuat curang dan merugikan nasabah. "[Agen asuransi yang nakal] harus dihukum dan pasti oleh AAJI di-blacklist kapanpun tidak bisa kembali ke industri. Kami sangat menyayangkan, tapi AAJI tidak mentolerir,” kata Budi usai konferensi pers laporan kinerja industri asuransi jiwa kuartal I/2023 di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Sepakat, Ketua Bidang Kanal Distribusi dan Inklusi Tenaga Pemasar AAJI Elin Waty menyatakan apabila ditemukan agen asuransi dalam naungan AAJI yang berbuat curang, asosiasi akan memasukkan nama agen tersebut ke daftar hitam (blacklist). Tak tanggung-tanggung, agen yang masuk ke daftar hitam juga tidak bisa lagi kembali ke industri asuransi.
“Kalau sudah masuk blacklist, sudah nggak bisa masuk perusahaan manapun. Jadi dari AAJI, selama kita tahu ada agennya [yang berbuat curang] dan perusahaan yang melaporkan, maka AAJI akan mem-blacklist orang tersebut sehingga dia nggak bisa aktif di perusahaan lainnya,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, proses hukum terkait kasus pemalsuan polis yang dilakukan oleh mantan agen PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE) masih terus bergulir.
Head of Customer and Marketing Sinarmas MSIG Lukman Auliadi mengatakan pihaknya saat ini masih menjalani proses hukum atas pengaduan konsumen serta patuh pada proses hukum yang sedang berlangsung.
Manajemen Sinarmas MSIG Life menyatakan bahwa kasus pemalsuan polis tersebut juga melibatkan karyawan bank besar.
Dalam kasus ini, Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life Wianto Chen mengatakan produk asuransi yang ditawarkan agen pemasar sejatinya memang tercantum di perusahaan dan merupakan produk saving.
Meski demikian, Chief of Legal, Compliance and Corporate Secretary Sinarmas MSIG Life Renova Siregar menjelaskan bahwa nominal interest produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan faktanya.
“Produk yang ditawarkan memang ada, tapi nominal interest-nya itu yang berbeda. Jadi interest yang ditawarkan itu sekitar 9 persen, padahal interest dari produk aslinya hanya 6 persen. Makanya mereka tergiur,” kata Reno dalam Editor’s Gathering dengan manajemen Sinarmas MSIG Life di Sinarmas MSIG Tower, Jakarta, Senin (22/5/2023).
Kasus pemalsuan polis itu mulai terkuak pada 2020 silam, di mana ada beberapa korban yang menanyakan kejelasan polis mereka. Adapun saat dilakukan pengecekan, sejumlah polis tersebut tidak teridentifikasi di data Sinarmas MSIG Life. Dari sana, perusahaan asuransi jiwa joint venture dengan kepemilikan 80 persen dari Jepang itu mulai melakukan penelusuran lebih lanjut dan investigasi.
“Saat perjalanan, kami menemukan bahwa kasusnya tidak semudah yang kami duga, ternyata melibatkan banyak pihak, termasuk perbankan yang ikut dalam asuransi ini,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement