Advertisement

Promo November

Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi pada 9-10 Mei

Newswire
Selasa, 09 Mei 2023 - 11:37 WIB
Jumali
Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi pada 9-10 Mei Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 9-10 Mei 2023.

BACA JUGA: BMKG: Risiko Gelombang Tinggi di Pesisir Utara

Advertisement

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa (9/5/2023), mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Ia mengemukakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan berkisar 5-35 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 5-30 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan barat Aceh, perairan utara Pulau Sabang, dan Samudera Hindia barat Aceh," paparnya.

Kondisi itu, lanjutnya, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan timur Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung, perairan selatan Banten-Jawa Tengah, Selat Karimata, Selat Sumba, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, perairan utara Pulau Sawu-Pulau Rote, Laut Natuna Utara, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Wakatobi-Baubau, perairan selatan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru.

Gelombang di kisaran lebih tinggi, 2,5-4 meter, berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Kepulauan Simeulue-Pulau Nias, perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, perairan Enggano-barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, perairan selatan Pulau Sawu-Rote, perairan Kepulauan Sermata-Leti, perairan Kepulauan Babar-Tanimbar, Laut Arafuru.

Gelombang kisaran lebih tinggi, 4-6 meter, berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Aceh, perairan barat Aceh, Selat Malaka bagian utara.

Eko Prasetyo mengimbau masyarakat selalu waspada, terutama nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Selain itu, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Sopir Taksi Online di Gunungkidul Dibegal, Mobil Dibawa Kabur hingga Kartasuro

Gunungkidul
| Senin, 04 November 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Teluk Triton Kaimana, Tempat Wisata Unggulan di Papua Barat

Wisata
| Rabu, 30 Oktober 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement