Advertisement

Pendapatan Meningkat, BUMN Wika Tetap Rugi hingga Rp521,25 Miliar

Ibad Durrohman
Senin, 08 Mei 2023 - 12:27 WIB
Sunartono
Pendapatan Meningkat, BUMN Wika Tetap Rugi hingga Rp521,25 Miliar Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis - Abdurachman

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Perusahaan BUMN, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) tetap mengalami kerugian hingga Rp526,52 miliar meski membukukan kenaikan pendapatan sepanjang kuartal I/2023.

Perusahaan konstruksi pelat merah itu mampu membukukan kenaikan pendapatan bersih hingga 37,42% menjadi Rp4,34 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2023. Pada periode yang sama pada tahun lalu WIKA mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,16 triliun.

Advertisement

Namun torehan tersebut tidak disertai dengan efisiensi pada beban-beban perusahaan. Misalnya beban pokok pendapatan sebesar Rp4,02 triliun yang naik 43,44% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di posisi Rp2,80 triliun. Peningkatan terjadi pada beban umum dan admistasi yang naik sebesar 0,88% menjadi Rp203,98 miliar. Beban lain-lain juga meningkat 20 persen menjadi Rp228,51 miliar.

BACA JUGA : Genjot Pembangunan Infrastruktur, Wika Optimalkan Produk

Lalu, beban dari pendanaan WIKA juga ikut membengkak 101,34 persen menjadi Rp570,44 miliar kuartal pertama 2023 dibandingkan dengan periode yang sama periode sebelumnya sebesar Rp283,32 miliar. Beban pajak juga meningkat 14,09 persen menjadi Rp76,16 miliar.

Akibatnya, WIKA mencatat rugi bersih sebesar Rp521,25 miliar. Raihan ini kontras dengan periode yang sama tahun tahun lalu dimana perseroan masih mampu membukukan laba sebesar Rp 1,32 miliar.

Kemudian, liabilitas WIKA tercatat sebesar Rp55,76 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp21,69 triliun dan liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp34,07 triliun. Selanjutnya ekuitas tercatat sebesar Rp1696, triliun. Jumlah aset WIKA tercatat sebesar Rp72,73 triliun turun 3,11 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75,06 triliun. 

Sebelumnya, sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya mengungkapkan bahwa peningkatan penjualan ini sejalan dengan keberhasilan Perusahaan dalam meningkatkan perolehan kontrak baru pada tahun sebelumnya serta pemanfaatan digitalisasi proses yang mendorong ke arah yang lebih efektif dan efisien.

"Peningkatan perolehan kontrak baru ini kemudian menjadi modal bagi WIKA untuk menaikan produksi pada awal tahun ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ungkap Mahendra Vijaya.

Kontrak Baru

WIKA dipercaya oleh Kementerian PUPR sebagai Kontraktor pembangunan Fly Over Arteri (Madukoro), Jawa Tengah. Dengan nilai kontrak sebesar Rp180,91 Miliar, WIKA akan mengerjakan proyek tersebut selama 360 hari dengan rencana selesai pada April 2024.

Pembangunan FO Madukoro dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas simpang arteri menyusul semakin tingginya arus lalu lintas di ruas Jalan Arteri Utara Semarang serta dengan pengembangan terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sebagai bagian dalam pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur – Yogyakarta – Prambanan.

BACA JUGA : Jembatan Kretek 2 Siap 100%, Kontraktor: Tinggal Tunggu

Direktur Utama Agung BW menyampaikan bahwa FO Madukoro ini merupakan buah dari rekam jejak WIKA pada bidang Konstruksi Flyover (jalan layang). Di Jawa Tengah sendiri, WIKA sebelumnya juga telah sukses menyelesaikan FO Purwosari yang menjadi ikon baru Surakarta.

"Pada proyek ini juga, WIKA berkomitmen untuk dapat menyelesaikannya sesuai rencana dan memenuhi target baik dari sisi kualitas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement