Advertisement
UNESCO Gandeng Indonesia dan Malaysia dalam Lokakarya Pertukaran Budaya
Pada 30 April 2023 sampai 3 Mei 2023, UNESCO dan Malaysia-UNESCO Cooperation Programme (MUCP) menggelar agenda lokakarya pertukaran budaya di Jogja. - Harian Jogja - ist
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pada 30 April 2023 sampai 3 Mei 2023, UNESCO dan Malaysia-UNESCO Cooperation Programme (MUCP) menggelar agenda lokakarya pertukaran budaya di Jogja.
National Professional Officer UNESCO Office Jakarta Ardito M. Kodijat menuturkan acara itu diadakan untuk menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih besar terhadap keragaman budaya melalui dialog lintas budaya dan keterlibatan masyarakat.
Advertisement
Kegiatan ini menggandeng industri kreatif dari Indonesia dan Malaysia yang tinggal di sekitar situs warisan dunia, untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman tentang proses kreatif dan kewirausahaan masing-masing, dan belajar bagaimana membuat produk asli yang terinspirasi oleh situs warisan dunia.
Pembukaan pada Senin (1/5/2023) dihadiri kalangan perajin Malaysia dan Indonesia, pengelola situs, perwakilan UNESCO dan Pemerintah Indonesia serta Malaysia.
“Indonesia dan Malaysia memiliki warisan budaya yang dibentuk oleh sejarah berabad-abad dan pengaruh dari berbagai budaya. Dengan berbagi cerita budaya, dapat memperoleh apresiasi yang lebih dalam terhadap kontribusi unik masing-masing negara terhadap keragaman budaya dunia,” kata Ardito dalam rilis kepada Harian Jogja, Rabu (3/5/2023).
Lokakarya pertukaran budaya menampilkan serangkaian acara dengan beragam narasi, tradisi, dan pengalaman budaya yang unik. Lokakarya ini juga mendorong pengembangan produk kreatif yang bisa dikembangkan sebagai mata pencaharian masyarakat yang tinggal di sekitar Situs Warisan Dunia.
Peserta dari George Town, Melaka dan Jogja diundang untuk berbagi cerita adat dan tradisi mereka, mengeksplorasi perbedaan dan persamaan dan bertukar wawasan dan perspektif,menuju pembangunan berkelanjutan yang disesuaikan dengan masyarakat lokal.
Executive Secretary of the Malaysian National Commission for UNESCO Ahmadul Mokhtar Bin Mohd Hayani menilai lokakarya ini penting karena mendukung masyarakat setempat untuk menafsirkan nilai-nilai situs Warisan Dunia sebagai salah satu aset Orange Economy.
Acara ini akan diikuti dengan lokakarya penutupan yang akan dilaksanakan secara virtual pada 22 Mei 2023. Para pengrajin dari Malaysia dan Indonesia akan memamerkan dan mendiskusikan hasil pengembangan produk kreatif masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemuda Pundong Bobol Angkringan Parangtritis karena Tekanan Ekonomi
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jaksa Ungkap 25 Pihak Diperkaya di Kasus Chromebook
- Indonesia Tantang Thailand di Semifinal Hoki Lapangan Putra
- Jelang Nataru, Pedagang Wisata Gunungkidul Diingatkan Tak Nuthuk
- KSPI Perkirakan Kenaikan UMP 2026 Hanya 4-6 Persen
- Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
- Perbaikan Sekolah Rusak di Indonesia
- Banjir Bandang Terjang Safi Maroko, 37 Orang Tewas
Advertisement
Advertisement



