Advertisement
Singapura Kerek Pajak Properti bagi Orang Asing

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Singapura telah memutuskan untuk menaikkan pajak properti sebagai bagian dari upaya untuk mendinginkan pasar perumahan yang sedang booming.
BACA JUGA: Crazy Rich yang Beli Properti Mewah
Advertisement
Peningkatan pajak termasuk peningkatan bea materai untuk pembeli rumah kedua dan orang asing yang membeli properti pribadi. Bagi orang asing yang ingin membeli rumah, tarif pajaknya dinaikkan dua kali lipat dari 30 persen menjadi 60 persen.
Keputusan ini diambil karena pihak berwenang Singapura khawatir bahwa masuknya para orang kaya dari negara lain dapat merusak keterjangkauan penduduk setempat dan menurunkan daya saing negara ini sebagai pusat keuangan.
Menurut laporan oleh Knight Frank, pasar properti yang subur di Singapura telah menyebabkan lonjakan sewa pada kuartal terakhir pada 2022. Bahkan, Singapura melampaui New York dalam pertumbuhan terkuat sewa perumahan.
Wakil Presiden Senior Penelitian & Analitik di OrangeTee & Tie Christine Sun mengatakan itu bisa menjadi "langkah pembekuan" bagi pembeli asing.
“Termasuk pembeli China yang sebagian besar menjadi pembeli rumah mewah asing di Singapura,” katanya dikutip dari Reuters, Sabtu (29/4/2023).
Menurut beberapa analis, langkah tersebut juga mungkin untuk mengantisipasi lebih banyak pembeli China dalam beberapa bulan mendatang, dan juga menjaga keterjangkauan penduduk setempat.
Berdasarkan laporan Bloomberg, sektor properti di Singapura tetap kuat meskipun banyak negara mengalami perlambatan karena lonjakan suku bunga dan inflasi.
Aliran uang dari orang kaya Cina telah membantu mempertahankan stabilitas pasar properti Singapura. Namun, lonjakan pajak properti yang baru-baru ini diumumkan oleh pemerintah Singapura dapat membuat banyak investor asing akan beralih ke Hong Kong
Para ahli memperkirakan Hong Kong, yang telah mengalami eksodus penduduk dan investor setelah pandemi Covid-19, kemungkinan besar wilayahnya akan menjadi alternatif bagi mereka yang mencari investasi properti di Asia.
Kejadian ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali. Pasalnya, pemerintah Singapura sudah sempat mencoba beberapa tindakan sebelumnya untuk mendinginkan pasar propertinya, termasuk meningkatkan bea materai untuk pembeli asing dan memperketat batas pinjaman rumah pada September 2022.
Namun, langkah-langkah ini tidak cukup efektif dalam menstabilkan pasar properti Singapura. Oleh karena itu, pemerintah Singapura kemudian mengambil tindakan lebih lanjut dengan menaikkan pajak properti untuk membantu mendinginkan pasar propertinya.
Christine Sun, wakil presiden senior penelitian & analitik di OrangeTee & Tie pun mengatakan kepada Reuters tampaknya masih sulit untuk memprediksi apakah ledakan properti di Singapura akan berlanjut atau tidak.
Dirinya mengatakan meskipun harga mungkin melambat untuk sementara waktu, orang super kaya masih dapat membeli dan menjaga harga tetap tinggi.
Oleh karena itu, hanya waktu yang akan menentukan apakah pasar properti Singapura akan terus meledak atau akan terkendali dengan langkah-langkah baru yang diambil oleh pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement