Advertisement
Gubernur Koster Klaim Ada Ancaman Keamanan Jika Israel Datang ke Bali

Advertisement
Harianjogja.com, DENPASAR–Gubernur Bali Wayan Koster angkat suara setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia-U20 2023 yang sedianya digelar pada Juni 2023.
Koster menjelaskan secara prinsip dirinya bukan menolak gelaran Piala Dunia U-20 digelar di Bali melainkan hanya menolak kedatangan Timnas Israel di Bali. Politisi PDI Perjuangan ini menyebut ada potensi ancaman keamanan yang terbuka maupun tertutup jika Timnas Israel tetap datang ke Bali.
Advertisement
“Kehadiran Tim Israel di Bali berpotensi menjadi sasaran dari berbagai pihak yang bisa membahayakan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, masyarakat Indonesia, serta Tim Israel selama bertanding di Bali. Sebagai Gubernur Bali, Saya tidak mentolerir terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini, dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, sehingga baru bisa pulih dan bangkit kembali pasca Pandemi Covid-19,” jelas Koster melalui keterangan resminya, Kamis (30/3/2023).
Koster juga mengaku siap untuk bertanggung jawab soal penolakannya terhadap Timnas Israel walaupun tidak menjelaskan secara gamblang bentuk tanggung jawab diambil imbas penolakannya tersebut. Koster mengatakan berani mengambil sikap tersebut berdasarkan prinsip kemanusiaan sesuai dengan ajaran Bung Karno dan amanat UUD 1945 yang mendukung penuh kemerdekaan segala bangsa termasuk Palestina.
Menurut Koster penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina tidak menghormati kedaulatan dan kemanusiaan bangsa Palestina sebagai bangsa yang merdeka. Koster juga menyebut tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dan Palestina menjadi salah satu alasan untuk menolak Timnas Israel datang ke Bali.
BACA JUGA: Kapolres Kulonprogo Dimutasi Buntut Kasus Patung Bunda Maria? Begini Kata Polda DIY
“Saya siap mempertanggungjawabkan penolakan yang saya lakukan secara niskala dan sakala karena didasarkan kepada nilai kemanusiaan, sejarah dan tanggungjawab pergaulan antar bangsa,” kata Koster.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jelang Libur Waisak, 368.470 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Menteri HAM Natalius Pigai Menilai Bagus Rencana Gubernur Jabar Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Turunkan Paksa Atribut Bendera dan Spanduk Ormas
- Stok Beras Capai 3,6 Juta Ton, Pemerintah Akan Bangun 25 Ribu Gudang Darurat
- Kemenkopolkam: Berantas Premanisme Berkedok Ormas Lewat Penindakan Hukum
- Viral Pengamen Rusak Bus Primajasa, 1 Pelaku Diringkus dan 1 Orang Buron
- Sekjen PBB Sambut Positif Gencatan Senjata India-Pakistan
- Ratusan Preman Ditangkap dalam Operasi Serentak di Jawa Tengah
- 2.113 Jemaah Calon Haji Tiba di Madinah
Advertisement