Advertisement
Hari Ini 20 Maret, 421 Tahun Lalu VOC Pertama Kali Didirikan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tepat pada 20 Maret merupakan hari bersejarah didirikannya Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) perserikatan dagang terbesar asal Belanda yang pada abad ke-17 menguasai pusat perdagangan di wilayah Asia. Di antara semua perserikatan dagang yang ada di abad ke-17 dan ke-18, Perserikatan Dagang Hindia Timur (VOC), yang didirikan pada tahun 1602, pasti merupakan yang paling sukses.
Tidak lama sesudah kelahirannya, badan ini berhasil menyingkirkan orang Portugis, yang satu abad sebelumnya telah membangun imperium perdagangan di Asia, dan hampir menyisihkan saingan di perdagangan Asia-Eropa itu.
Advertisement
BACA JUGA : PM Belanda Minta Maaf, Sebut VOC Sudah Memperbudak
Saingan utama VOC, yaitu East India Company (EIC), yang telah didirikan di London pada tahun 1600, mulamula tidak cukup memiliki kemampuan keuangan dan kehandalan keorganisasian, serta tidak cukup mendapat dukungan dari pihak pemerintah Inggris, sehingga tidak dapat menandingi Kompeni Belanda itu.
Baru pada akhir abad ke- 17 EIC berkembang sebagai lawan yang benarbenar patut disegani, yang kemudian, di sepanjang abad ke-18, mengungguli saingannya di beberapa bidang.
Bagaimanapun, sampai akhir sejarahnya pada tahun 1800 VOC tetap merupakan yang terbesar di antara perusahaan-perusahaan dagang yang beroperasi di Asia.1 Kompeni Belanda itu bertumbuh pesat berkat beberapa faktor.
Pertama sekali, berlimpahnya modal di Republik memungkinkan VOC maju jauh dibandingkan dengan lawannya. Dengan demikian VOC mampu membiayai operasi-operasi militer yang perlu untuk meraih kedudukan sebagai pemegang monopoli sedunia dalam hal perdagangan rempah-rempah.
Penaklukan Kepulauan Banda pada tahun 1622 membuat VOC memperoleh monopoli pala dan kembang pala. Sebaliknya, upaya memonopoli cengkih membutuhkan jangka waktu yang lebih lama. Dengan jalan menghancurkan pohon-pohon cengkih di sejumlah pulau di Kepulauan Maluku, VOC berhasil memusatkan pembudidayaan rempah ini di Ambon.
Makassar merupakan pelabuhan terakhir tempat para saudagar dari Eropa dan Asia masih sempat memasok rempahrempah bukan dengan perantaraan VOC – yang oleh VOC dipandang sebagai ‘penyelundupan’ – tetapi penaklukan kota itu pada tahun 1667 berarti jalur itu pun tertutup.
Terakhir, monopoli dalam perdagangan kayu manis diperoleh dengan cara mengusir orang Portugis dari Sri Lanka. Hal ini terjadi dalam dua tahap: antara tahun 1627 dan 1642, dan dalam kurun waktu 1654-1658.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement