Advertisement
Usai Tragedi Kanjuruhan, Ini Aturan Penggunaan Gas Air Mata di Stadion
Suasana Unjuk Rasa suporter sepakbola Indonesia atas Tragedi Kanjuruhan yang berlangsung di kawasan Stadiun Gelora Bung Karno, Jakarta Minggu (2/10/2022). - Bisnis/Surya Dua Artha
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo resmi menerbitkan Peraturan Polri (Perpol) Nomor 10 Tahun 2022 tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo bahwa perpol tersebut sudah diresmikan dan sudah diundangkan sedari tanggal 04 November 2022.
Advertisement
“Ya betul (Perpol) sudah disahkan dan berarti sudah diundangkan,” ujar Dedi saat dihubungi wartawan, Rabu (16/11/2022).
Kemudian, Dedi secara spesifik mengungkapkan bahwa Perpol merupakan hal baru yang dilakukan dalam kegiatan keolahragaan karena biasanya hanya ada perjanjian kerja sama antara Polri dan PSSI.
BACA JUGA: Tanpa Pawang Hujan, BMKG Sukses Kendalikan Cuaca saat KTT G20 Bali
“Aturan tentang keselamatan dan keamanan pertandingan belum ada berupa Perpol, yang ada saat ini berupa perjanjian kerja sama (PKS) antara Polri dan PSSI yang tidak mengatur secara detail serta mengacu pada regulasi atau statuta FIFA,” paparnya
Selain itu Dedi mengatakan bahwa setelah diundangkan, tahap selanjutnya dilakukan sosialisasi ke sel jajaran Polri mulai dari tingkat polsek, polres, polda hingga Mabes Polri.
Termasuk ke seluruh personel mulai dari anggota Brimob, Sabhara, lalu lintas dan lainnya, agar dapat memahami, mempedomani dan melaksanakan, sehingga apabila ada pelanggaran akan diproses baik kode etik maupun pidananya.
“Akan segera dilaksanakan sosialisasi oleh Divisi Hukum ke seluruh polda secara bertahap,” tutur Dedi.
Dalam berkas setebal 18 halaman yang terdiri atas 35 pasal dengan berisi VI BAB ini terdapat beberapa hal penting. Salah satunya terdapat pasal 31 Perpol No 10 ini yang membahas tentang penggunaan gas air mata.
Disebutkan dalam pasal tersebut bahwa dalam situasi Kontingensi, terjadi peningkatan eskalasi situasi yang berubah sangat cepat menjadi keadaan darurat dan memerlukan antisipasi/tindakan cepat atau luar biasa karena dapat mengakibatkan kondisi yang membahayakan, dapat berupa kerugian yang besar, kerusakan massal, atau korban yang banyak maka dilakukan PHH.
Namun demikian, aturan itu mengatur jika kontingensi yang terjadi di zona I dan zona 11 (area ringroad) yang sekeliling stadionnya dibatasi pagar minimal dengan ketinggian 2,5 (dua koma lima) meter dilarang melakukan penembakan gas air mata, granat asap, dan senjata api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
Advertisement
Pembangunan Drainanse di Alun-Alun Wonosari Bisa Selesai Lebih Cepat
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- 512 Pesantren Jadi Percontohan Program Ramah Anak
- Prabowo Ajak ASEAN dan Korsel Bangun Masa Depan Digital
- Seorang Penumpang Meninggal Dunia di Bandara Soekarno-Hatta
- Hari Pertama Bertugas, Kajati DIY Petakan Kasus Korupsi
- Lansia 80 Tahun di Tulung Klaten Tercebur di Sumur 15 Meter
- Epson Kenalkan Produk TKDN dan Teknologi Hijau di Jogja
- Pabrik Tahu di Sragen Ludes Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya
Advertisement
Advertisement



