Advertisement
Istri Tak Tanya dari Mana Sumber Duit Suami, KPK: Banyak Korupsi Melibatkan Keluarga
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kasus korupsi di Indonesia tidak hanya terjadi di kalangan pejabat, tetapi juga melibatkan keluarga mereka. Bukan hanya suami atau istri, bahkan anak pejabat pun ada yang ikut terlibat.
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Brigadir Jenderal Polisi Kumbul Kusdwidjanto Sudjadi, menjelaskan berdasarkan data KPK, dalam kurun waktu 2004-2022, terdapat sebanyak 1.444 pelaku korupsi, sebanyak 128 diantaranya perempuan termasuk istri pejabat.
Advertisement
“Berdasarkan analisa kami, pelaku korupsi tidak hanya pejabat saja tapi melibatkan keluarga bahkan sudah sama-sama melakukan. Ironisnya lagi melibatkan anaknya,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui dalam kegiatan Bimtek Keluarga Berintegritas, di Hotel Alana, Rabu (2/11/2022).
Berdasarkan survei KPK, ada banyak pasangan pejabat yang tidak pernah menanyakan sumber penghasilan dari pejabat tersebut. “Banyak kaum perempuan atau ibu-ibu tidak pernah menanyakan kalau diberi sesuatu oleh suaminya, dari mana sumber pemberian tersebut,” ungkapnya.
Masih dari survei KPK, ternyata hanya sebesar 6% pasangan suami-istri yang menanamkan nilai kejujuran. Berangkat dari fenomena ini maka diperlukan Bimtek di kalangan keluarga untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi.
“Kalau kita ingin memberantas korupsi mulai dari diri sendiri. Kalau keluarga sudah saling mengingatkan, peduli, anti korupsi, diharapkan keluarga yang lain demikian. Kalau sudah keluarga anti korupsi, akan membentuk desa anti korupsi, kabupaten dan seterusnya. Kalau kita ingin Indonesia bebas korupsi kita mulai dari keluarga,” kata dia.
BACA JUGA: Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Disidang Hari Ini, Keluarga Brigadir J Jadi Saksi
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, menuturkan pemerintah membangun sistem untuk mengontrol para pejabat agar tidak korupsi. “Jadi kalau ada hal hal yang tidak pas kita pertanyakan, karena akan berbeda dengan sistem yang disepakati dan kita bangun,” ujarnya.
Kontrol tersebut menurutnya dalam konteks manajemen. Sebab jika perilaku masing-masing pribadi menurutnya sulit untuk dikontrol. “Saya tidak mencari kesalahan orang, tapi kalau dia melakukan kesalahan penegakan hukum kita lakukan saja, katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Bantul Siapkan Pengamanan Ketat Jelang Pergantian Tahun
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Tambah 280 Starlink Pulihkan Komunikasi Sumatera
- WNA China Berpotensi Jadi Tersangka Tambang Emas Ilegal
- KSAD Tuding Adanya Sabotase Jembatan Bailey di Lokasi Bencana
- Edukasi Antikorupsi dan Digitalisasi Layanan Pertanahan di Kantah Kota
- PDIP Kirim 30 Ambulans dan Tim Medis ke Lokasi Banjir
- Artotel Bianti Jogja Hadirkan Semarak Akhir Tahun 2025
- DPRD-Pemda DIY Sepakati 3 Raperda, Pariwisata Kalurahan Diperkuat
Advertisement
Advertisement



